Kementerian Koperasi dan UKM pada perayaan HUT RI Ke-74 bertekad untuk terus menegakkan kedaulatan perekonomian bangsa Indonesia dengan selalu meningkatkan dukungan dalam rangka membangun UKM di berbagai daerah.Kita harus optimis karena koperasi sampai detik ini kontribusinya terhadap PDB nasional sangat signifikan ...
"Kita harus optimis karena koperasi sampai detik ini kontribusinya terhadap PDB nasional sangat signifikan dan diharapkan momentum kemerdekaan ini untuk berkomitmen meningkatkan kedaulatan ekonomi rakyat melalui pembangunan UKM," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan seusai acara peringatan HUT RI di Kemenkop dan UKM, Jakarta, Sabtu.
Rully memaparkan makna kemerdekaan bagi koperasi dan UKM seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu komitmennya di periode kedua pemerintahannya yaitu pembangunan SDM khususnya para pelaku UKM.
Untuk itu, ujar dia, koperasi dan UKM selayaknya harus dijadikan garda terdepan untuk membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik.
"Koperasi dan UKM juga harus mampu mengentaskan pengangguran dan kemiskinan," ucapnya.
Para pegawai dalam acara peringatan HUT RI tampak mengenakan berbagai pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM pada kesempatan tersebut juga memberikan penghargaan masa bhakti kepada para pegawainya yang telah mengabdi kepada institusinya (10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun) sampai purna bhakti.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan menyatakan upaya meningkatkan kualitas SDM UMKM perlu didorong dalam rangka melesatkan pertumbuhan nasional karena kebanyakan pekerja bekerja di UMKM.
Rully menyebutkan bahwa data Kemenkop UKM menunjukkan dalam hal penyerapan tenaga kerja nasional, UMKM berkontribusi sebesar 97 persen.
Dengan demikian, lanjutnya, kehadiran dan peningkatan UMKM juga memiliki peran strategis dalam upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
Rully memaparkan pihaknya menyadari bahwa UMKM masih menghadapi tantangan yang tidak ringan yang salah satunya adalah masih terbatasnya keterampilan SDM.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi jumlah penduduk usia produktif sebesar 68 persen dari total populasi 267 juta jiwa.
"Momentum ini diperkirakan bisa mendongkrak ekonomi Indonesia tumbuh lebih positif karena dominasi penduduk berusia produktif bisa banyak berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi. Namun hal ini juga bisa berdampak negatif jika aspek seperti pendidikan, kesehatan dan peluang lapangan pekerjaan tidak terencana dan terkelola dengan baik," katanya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019