• Beranda
  • Berita
  • Mobil kecil Maruti Suzuki akan gunakan bahan bakar gas

Mobil kecil Maruti Suzuki akan gunakan bahan bakar gas

3 September 2019 12:08 WIB
Mobil kecil Maruti Suzuki akan gunakan bahan bakar gas
Maruti Suzuki (istimewa)
Maruti Suzuki India dalam waktu dekat akan menambah portofolio pada jajaran kendaraan kecil dengan penggunaan bahan bakar gas (CNG) guna mengurangi polusi dan ketergantungan pada impor minyak yang berlebihan.

"Semua mobil kecil di portofolio kami akan dikonversi ke CNG," kata ketua Maruti Suzuki, RC Bhargava yang dikutip dari Economic Times, Selasa.

Perusahaan pun mengharapkan peningkatan penjualan kendaraan CNG dan kendaraan hibrida setelah keputusan penghentian pembuatan kendaraan bermesin diesel.

"Ada persetujuan dari pemerintah bahwa CNG adalah bahan bakar yang lebih bersih dan diterima untuk transportasi. Mereka mendirikan 10.000 outlet distribusi CNG," kata Bhargava.

Pembuat mobil terbesar di India itu telah menanggung beban terbesar dari penurunan penjualan mobil yang merupakan bagian dari kemerosotan perekonomian India. Maruti Suzuki mencatat adanya penurunan 35,9 persen dalam penjualan domestik menjadi 94.728 unit pada Agustus.

Baca juga: Suzuki XL6 pakai platform Ertiga?

Opsi mesin berbahan bakar CNG tersedia untuk delapan model Maruti Suzuki, termasuk Alto, Alto K10, WagonR, Celerio, DZire Tour S, Eeco, dan truk mini Super Carry. Perusahaan juga memiliki 16 model lain dalam portofolionya.

"Kendaraan bertenaga CNG sudah terjual sekitar tujuh persen dari keseluruhan penjualan Maruit Suzuki yang tersebar di negara-negara yang memiliki outlet distribusi CNG. Varian yang beroperasi pada penggunaan bahan bakar sekitar 30 persen dari penjualan masing-masing di setiap model," kata eksekutif perusahaan.

Maruti Suzuki telah berhasil menjual 31.000 kendaraan CNG dalam empat bulan pertama. Outlet distribusi CNG sebagian besar berlokasi di Delhi, Mumbai, dan Gujarat. Perusahaan itu juga meningkatkan produksi kendaraan bertenaga CNG sebesar 40 persen pada tahun fiskal lalu dan sedang dalam proses menaikkannya hingga 50 persen untuk 2019.

Bhargava mengatakan kendaraan CNG buatan pabrik memiliki harga yang jauh lebih mahal daripada model yang dipasang dengan kit karena pajak dan biaya produksi. Kendati demikian, kendaraan dengan CNG pabrik akan memberikan keamanan yang lebih kepada konsumen.

"Untuk mempromosikan 'Make in India', pemerintah harus mendorong kendaraan CNG yang terpasang di pabrik. Kita harus membuat kit CNG di India. Tingkat keamanan mobil CNG harus naik," ujar Bhargava tentang langkah kendaraan CNG untuk menguatkan ekonomi India.

Baca juga: Maruti Suzuki tarik 5.900 unit kendaraan Super Carry

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019