• Beranda
  • Berita
  • WTO pangkas perkiraan pertumbuhan perdagangan saat konflik meningkat

WTO pangkas perkiraan pertumbuhan perdagangan saat konflik meningkat

1 Oktober 2019 18:36 WIB
WTO pangkas perkiraan pertumbuhan perdagangan saat konflik meningkat
FOTO FILE: Markas Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss, 26 Juli 2018. REUTERS/Denis Balibouse / File Foto

Prospek suram untuk perdagangan mengecewakan, tetapi tidak terduga

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memangkas perkiraan pertumbuhan perdagangan global tahun ini lebih dari setengahnya pada Selasa, dan mengatakan putaran selanjutnya dari tarif dan pembalasan, ekonomi yang melambat dan Brexit yang kacau, dapat semakin menekannya.

WTO mengatakan pihaknya kini memperkirakan perdagangan barang global meningkat 1,2 persen tahun ini, dibandingkan dengan estimasi April sebesar 2,6 persen. Pertumbuhan perdagangan barang global mencapai 3,0 persen pada 2018. Untuk 2020, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 2,7 persen, turun dari perkiraan sebelumnya 3,0 perssen.

"Prospek suram untuk perdagangan mengecewakan, tetapi tidak terduga," kata Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo dalam sebuah pernyataan, seraya mendesak anggota WTO untuk menyelesaikan pertikaian perdagangan dan bekerja sama untuk mereformasi WTO.

Badan yang bermarkas di Jenewa itu mengatakan pemangkasan perkiraan itu mencerminkan ekspektasi untuk ekspansi ekonomi global yang lebih lambat, sebagian karena ketegangan perdagangan, tetapi juga karena faktor siklus dan struktural dan, di Eropa, ketidakpastian terkait Brexit.

WTO memberikan kisaran perkiraan untuk pertumbuhan perdagangan tahun ini dari 0,5 persen hingga 1,6 persen dan untuk 2020 dari 1,7 persen hingga 3,7 persen, dengan ujung atas kisaran dapat dicapai jika ketegangan perdagangan mereda.

"Risiko-risiko terhadap perkiraan sangat tertekan ke sisi penurunan dan didominasi oleh kebijakan perdagangan," kata WTO.

Amerika Serikat dan China telah dikunci dalam perang dagang selama lebih dari setahun. Mereka telah memungut bea hukuman atas barang-barang satu sama lain senilai ratusan miliar dolar AS, mengguncang pasar keuangan dan mengancam pertumbuhan global.

Presiden AS Donald Trump juga telah mengenakan tarif pada produk-produk dari negara lain, terutama pada baja dan aluminium, dalam upaya untuk memotong defisit perdagangan ekonomi terbesar di dunia itu. Angka-angka WTO menyiratkan keberhasilannya terbatas.

WTO mengatakan pada Selasa bahwa Amerika Utara menunjukkan pertumbuhan ekspor tercepat di kawasan mana pun pada paruh pertama tahun ini, yaitu 1,4 persen, meskipun kenaikan impor ke Amerika Utara juga lebih besar daripada di tempat lain, yaitu 1,8 persen.

Baca juga: Korea Selatan ajukan pengaduan WTO atas pembatasan ekspor Jepang

Baca juga: China ajukan kasus tarif ke WTO terhadap Amerika Serikat

Baca juga: Indonesia bawa persoalan biodiesel ke WTO


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019