• Beranda
  • Berita
  • Kemendes PDTT kembangkan model ekonomi kelautan di desa lewat Bumdes

Kemendes PDTT kembangkan model ekonomi kelautan di desa lewat Bumdes

9 Oktober 2019 19:17 WIB
Kemendes PDTT kembangkan model ekonomi kelautan di desa lewat Bumdes
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo memberikan sambutan dalam SDGs Annual Conference 2019 Indonesia yang digelar di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (9/10/2019). ANTARA/Katriana

kalau enggak dijaga, turisnya enggak datang

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong pengembangan model ekonomi kelautan di desa-desa untuk menjaga kelestarian sumber daya laut.

"Kelestarian (laut) itu rusak akibat kemiskinan. Jadi kita harus create satu model ekonomi kelautan yang bisa menjaga masyarakat untuk tidak merusak laut," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo usai memberikan sambutan dalam SDGs Annual Conference 2019 Indonesia yang digelar di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa satu model ekonomi kelautan yang diupayakan saat ini adalah dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Bumdes saat ini telah banyak membangun desa wisata yang berbasis pantai.

Ia mencontohkan sebuah desa di Bali yang saat ini memiliki pendapatan mencapai Rp59 miliar berkat setelah berhasil memanfaatkan Bumdes untuk pembangunan desa wisata di desa tersebut.

Baca juga: BUMDes picu pertumbuhan inklusif ekonomi masyarakat

Dengan pembangunan desa wisata berbasis kelautan yang dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat setempat, warga di desa itu menjadi terdorong untuk menjaga sumber daya laut yang ada di sana.

"Karena kalau enggak dijaga, turisnya enggak datang," tuturnya.

Menurut Eko, pihaknya juga membuat dan mendorong pembangunan akuakultur yang berkelanjutan, yaitu kegiatan memproduksi biota akuatik di lingkungan terkontrol sehingga mendapatkan keuntungan secara berkelanjutan.

Dengan pengembangan akuakultur tersebut, petani didorong untuk tidak menangkap ikan dengan cara menjaring tetapi dengan menggunakan floating net atau jaring apung
​​​​​sehingga tidak merusak karang atau menjaring ikan-ikan yang muda.

"Dan itu added value nya jadi lebih tinggi. Bisnis model seperti itu yang kita kembangkan," katanya.

Dengan pengembangan model ekonomi kelautan semacam itu, masyarakat, katanya, dapat memiliki usaha yang memberikan pendapatan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan yang ada di sekitarnya.

Baca juga: NTT dorong BUMDes di Lapale kembangkan agrowisata

 

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019