Dalam pertemuan itu, Menhan Ryamizard membawa pesan perdamaian dan kerukunan untuk masa depan Papua yang aman dan damai serta sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Semua agama mengajarkan tentang kasih sayang dan perdamaian," kata Ryamizard.
Baca juga: Menhan kunjungi pengungsi korban kerusuhan Wamena di Jayapura
Baca juga: Menhan menggelorakan semangat persatuan bangsa
Menurut dia, sudah saatnya masyarakat Papua melakukan kegiatan bersama, berkoordinasi dan bersilaturahmi dengan musyawarah untuk mufakat agar tercipta perdamaian di Bumi Cenderawasih.
"Kita bertahun-tahun mengamankan Papua dengan bersenjata. Sudah saatnya, kita melakukan kegiatan bersama dan saling bersilaturahmi," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Ryamizard mengaku merasa terhormat bisa datang kembali ke tanah Papua.
"Saya merasa terhormat datang ke sini. Ini sangat penting bagi saya," kata Ryamizard.
Ada pewakilan dari tujuh masyarakat adat Papua yang hadir dalam pertemuan ini. Ryamizard juga didampingi sejumlah pejabat Kemenhan, Wakapolda Papua Brigjen Yakobus dan Kasdam Cendrawasih Brigjen TNI Irham Waroihan.
Mereka disambut Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano beserta jajaran dan para tokoh adat.
Salah satu tokoh adat dari Papua Barat, Nando mengatakan, semua tokoh adat Papua mendukung komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan tanah Papua.
"Kemajuan akan memberikan kedamaian di tanah Papua," ucapnya.
Oleh karena itu, di dalam periode kedua ini Presiden Jokowi diharapkan bisa membuka daerah-daerah yang terisolasi dan melakukan pemekaran bagi daerah yang cakupannya cukup luas.
Baca juga: Papua terkini- Wiranto bertemu Ratu Inoke bahas Papua
Baca juga: Menhan sebut kompetisi geopolitik dan geoekonomi ancam instabilitas
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019