Tidak seperti pada Tokyo Motor Show sebelumnya, Toyota Motor Corporation kali ini tampil tanpa mobil yang akan diluncurkan tahun depan, tapi unjuk "mimpi" tentang mobilitas yang kian tinggi, namun efisien untuk masa depan.E-Pallete yang bakal digunakan untuk mengangkut atlet Olimpiade dan Paralympic 2020 itu, kelak bisa menjadi kantor, toko, hotel, bahkan hotel.
“Hari ini, yang ingin saya bicara bukan tentang mobil, tetapi manusia,” kata CEO Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda pada hari pertama Tokyo Motor Show, Jepang, Rabu.
Berbicara di panggung Toyota, Akio Toyoda bersama VTuber Morizo - yang tidak lain adalah nama samaran Toyoda pada arena balap - menjelaskan tentang booth yang ingin menunjukkan kepada pengunjung bagaimana masyarakat mobilitas masa depan.
Tidak hanya ditunjukkan, pengunjung pun bisa merasakan beragam moda darat yang dikembangkan Toyota untuk memudahkan mobilitas masa depan, seperti e-Care untuk pemeriksaan kesehatan dan e-Pallete untuk memudahkan transportasi orang maupun barang dengan teknologi mesin penggerak listrik.
“E-Pallete dijadwalkan debut perdana di depan semua orang pada Olimpiade dan Paralympic di Tokyo 2020,” kata Toyoda.
E-Pallete yang bakal digunakan untuk mengangkut atlet Olimpiade dan Paralympic 2020 itu, menurut Toyoda, kelak bisa menjadi kantor, toko, hotel, bahkan hotel.
“E-Pallete dapat menjadi beragam layanan dan akan mendatangi manusia,” katanya.
Yang juga menarik ada e-Racer, yang disebut Toyoda sebagai mobil sport yang bakal ada di garasi semua orang pada masa depan. Dengan warna hitam dan desain futuristik, e-Racer langsung menjadi perhatian publik.
Ada 11 jenis moda mobilitas yang ditunjukkan Toyota di Tokyo Motor Show, selain e-Care, e-Pallete, dan e-Racer, ada pula e-Trans, micro pallete, e-chargerair, e-4me, THR3, HSR, walking area BEV, dan e-broom.
Eksekutif GM PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto yang mendampingi jurnalis Indonesia berkunjung ke Tokyo Motor Show, menjelaskan alasan dan tujuan pameran dengan "cara" baru di booth Toyota terkait dengan periode transformasi dunia otomotif.
“Kita sedang menjalani periode transformasi dunia otomotif dalam satu abad terakhir, dengan mempertimbangkan isu CASE (Connecticity, Autonomous, Sharing dan Electrified) serta AI (Artificial Intelligence) di mana cara berkomunikasi berkembang secara drastis,” katanya.
Toyota, lanjut dia, berpikir bahwa perlu untuk menyajikan informasi yang masyarakat ingin ketahui dan merasakan gambaran masa depan.
Baca juga: Toyota sebut belum putuskan produksi mobil hibrid di Indonesia
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019