• Beranda
  • Berita
  • Siman: kualitas persiapan jadi jurang pembeda Indonesia dan Singapura

Siman: kualitas persiapan jadi jurang pembeda Indonesia dan Singapura

20 Desember 2019 00:58 WIB
Siman: kualitas persiapan jadi jurang pembeda Indonesia dan Singapura
Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa memacu kecepatannya pada Final Renang Gaya Punggung 100 meter Putra SEA Games ke-30 di New Clark City Aquatic Center, Filipina, Rabu (4/12/2019). Sudartawa berhasil finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 55,68 detik sehingga meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Kualitas persiapan yang kurang baik diyakini menjadi jurang pembeda atas hasil mencolok yang dirasakan kontingen Indonesia dibandingkan Singapura dalam SEA Games 2019, demikian dinilai perenang nasional I Gede Siman Sudartawa.

Di Filipina lalu, Singapura memborong 23 dari 38 medali emas yang tersedia dari cabang olahraga renang SEA Games 2019 dan Indonesia hanya kebagian satu emas yang diraih Siman lewat nomor 50 meter gaya punggung putra.

Baca juga: Siman pecahkan rekor dan bungkus emas renang pertama bagi Indonesia

Raihan itu jelas kurang, sebab renang sebelumnya dipatok bisa menyumbangkan sedikitnya empat medali emas untuk kontingen Indonesia.

“Persiapannya (kurang). Kita kan Pelatnasnya juga katanya ada break, belum tau juga mulainya kapan,” ujar Siman ditemui di Jakarta, Kamis.

Padahal, jika membandingkan dengan Singapura misalnya, tim renang mereka terus melakukan program yang berkelanjutan. Bahkan saat ini tim renang Singapura tengah menjalani pemusatan latihan di Australia demi menyongsong Oliampiade 2020 Tokyo.

Baca juga: Asupan nutrisi terjaga, kunci Siman memukau di SEA Games 2019

Oleh karena itu, menurut Siman Indonesia harus memperlihatkan kesungguhan dalam fase persiapan jika ingin meraih prestasi di kejuaraan multievent. Satu tahun adalah durasi paling minim, lanjutnya.

“Pelatnas itu satu tahun minimal, karena saat SEA Games 2017 kita dapat empat emas kan itu satu tahun persiapannya,” kata perenang asal Bali itu.

“Harapannya persiapan lebih baik lagi, bukan persiapan instan atau singkat yang hanya tiga bulan. Karena renang gak boleh ada waktu kosongnya. Kalau berhenti renang tiga hari saja, water feel-nya beda banget,” ucapnya.

Hingga saat ini, Siman mengaku belum mengetahui kapan tepatnya Pelatnas akan dimulai. Ia kini tengah beristirahat sepulang berkompetisi di SEA Games 2019, dan akan kembali berlatih pada Januari tahun depan bersama klubnya.

Baca juga: Manajemen gizi atlet masih jadi kelemahan pembinaan olahraga
Baca juga: Indonesia tutup cabor renang dengan perak 4x100 estafet gaya ganti
 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019