"Dari awal tahun sampai 11 Desember 2019 ada 754 bencana seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, tenggelam, tersambar petir, kebakaran, kekeringan, pohon tumbang dan gempa bumi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, Kamis.
Jika dirinci, 754 kejadian bencana itu terdiri atas 225 kejadian angin puting beliung, 180 kejadian tanah longsor, 48 kejadian banjir serta 330 kejadian lain-lain seperti peristiwa tenggelam, tersambar petir, kebakaran, kekeringan, pohon tumbang dan gempa bumi.
Untuk meminimalkan dampak bencana, pihaknya sudah menyiagakan personel yang berjaga secara bergantian, masing-masing tim yang berjaga terdiri dari 60 personel.
"Penanganan mulai dari lingkungan dulu, dari masing-masing desa. Rata rata lebih dari satu kejadian per hari bencana di Kabupaten Bogor," kata Yani.
Baca juga: Bogor lakukan simulasi penanganan bencana
Korem 061/Suryakancana bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar simulasi penanganan bencana di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengingat Bogor tengah memasuki musim bencana.
"Saat ini mulai masuk musim bencana karena perubahan alam. Maka kami ingin seluruh 'stakeholder' siap siaga kala bencana terjadi, meski bencana alam tidak kita harapkan,” ujar Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya usai simulasi.
Dari enam daerah di Jawa Barat yang dibawahi Korem 061/Suryakancana, Kabupaten Bogor salah satu dari tiga daerah yang memiliki risiko tinggi terjadinya bencana alam.
"Dari mulai Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur, itu semua tempat yang rawan sekali bencana," kata Novi.
Baca juga: Kota Bogor antisipasi bencana di musim hujan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019