• Beranda
  • Berita
  • BPBD Cianjur imbau warga tidak sebarkan video viral banjir dan longsor

BPBD Cianjur imbau warga tidak sebarkan video viral banjir dan longsor

5 Januari 2020 14:14 WIB
BPBD Cianjur imbau warga tidak sebarkan video viral banjir dan longsor
Sekretaris BPBD Cianjur, Jawa Barat, Irfan Sofyan. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, imbau warga tidak menyebarkan informasi atau berita bohong terkait bencana alam seperti video yang beredar di media sosial tentang banjir dan longsor yang disebutkan terjadi di wilayah Cipanas - Puncak.

"Video tersebut hoaks alias bohong karena kami sudah pastikan tidak ada banjir bandang dan longsor terjadi di Cianjur. Video tersebut terjadi di daerah lain, namun diberi keterangan di wilayah Cipanas - Cianjur," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sofyan pada wartawan Ahad.

Pihaknya langsung menghubungi relawan di masing-masing desa di Kecamatan Cipanas, untuk memastikan kabar yang beredar di media sosial tersebut, bohong. "Tidak ada satu desa pun yang mengalami banjir seperti yang ada di video tersebut, sehingga kami berkoordinasi dengan Polres Cianjur terkait pelanggaran ITE," katanya.

Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya mencatat sejumlah bencana alam yang terjadi hanya puting beliung dan pohon tumbang yang terjadi di sejumlah wilayah di Cianjur. "Belum ada laporan banjir atau longsor yang terjadi, baik di utara atau selatan Cianjur," katanya.

Baca juga: PMI Banten siap salurkan bantuan ke Cipanas Lebak

Baca juga: Warga Cipanas panik ketika air Sungai Ciberang naik


Sementara Polres Cianjur, masih mencari penyebar video hoaks yang terjadi di Cipanas -Lebak, Banten, bukan di Cipanas - Puncak, seperti yang tertulis dalam keterangan. Bahkan polres telah berkoordinasi dengan BPBD Cianjur untuk melakukan pemeriksaan silang ke pihak terkait di kawasan Cipanas.

Kaur Subag Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setyayuda, mengatakan penyebar video hoaks tersebut dapat dijerat dengan undang undang ITE karena menyebabkan keresahan di masyarakat. Dia mengimbau warga tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial sebelum memastikan kebenarannya.

"Kami masih mencari siapa yang menyebarkan video tersebut karena kami banyak mendapat pesan melalui grup WS yang menanyakan kebenaran dari video bohong tersebut. Setelah ditelusuri kejadiannya di wilayah Lebak, Banten," katanya.*

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020