"Jadi ketika saya tidak dibolehkan kuliah karena keadaan politik, ayah saya hanya mengatakan begini. 'Udah cari ilmu pengetahuan dimana saja'. Jadi maksudnya saya otodidak. Dari situ saya senang baca, bertanya, saya senang diskusi dan hal itu yang mungkin membuat akhirnya ada nilai sehingga orang berikan honoris causa pada saya," kata Megawati saat berbincang dengan media di Hotel Prince Park Tower, Tokyo, Jepang, Senin, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Megawati sendiri akan memperoleh gelar doktor honoris causa (DR HC) dari Universitas Soka di Tokyo, Jepang, pada Rabu (8/1).
Gelar ini akan menjadi DR HC ke sembilan baginya. Bahkan, setelah Universitas Soka, dijadwalkan akan menerima penganugerahan kembali.
Megawati pun mengaku tidak tahu kenapa sejumlah universitas dalam negeri ataupun luar negeri berniat mengapresiasi dirinya melalui gelar kehormatan.
"Ya saya tidak tahu. Kan bukan saya yang nyari. Tapi kan orang mungkin melihat saya. Mungkin dengar dari omongan dari pidato saya. Karena bagi saya itu yang juga harus diketahui sering kali anak muda mengejar gelar padahal itu hanya sebuah tanda. Bahwa dia sudah selesai sekolah di sebuah tempat. Padahal yang kita ingin lakukan mencari ilmu pengetahuan," ujar Megawati.
Sebelum berbincang dengan media, Megawati bertemu dengan Pimpinan Soka Gakkai International dan Universitas Soka Tokyo dan dijamu makan siang.
Baca juga: Megawati terima gelar doktor honoris causa dari Universitas Jepang
Baca juga: Sebelum terima gelar, Megawati dijamu makan siang
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020