Bus penumpang Bandara Ngurah Rai terbakar

10 Januari 2020 16:44 WIB
Bus penumpang Bandara Ngurah Rai terbakar
Bus penumpang (Apron Passengers Bus, APB) yang milik Gapura Angkasa terbakar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (10/1/2020). Antaranews Bali/istimewa/fik
Satu unit bus penumpang (Apron Passengers Bus, APB) yang dimiliki dan dioperasionalkan Gapura Angkasa terbakar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Kejadian tersebut terjadi di Bay 09 dan asap terlihat pada pukul 12.40 Wita," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Jumat.

Ia mengatakan, langkah awal yang dilakukan pengemudi bus saat melihat asap adalah menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk melakukan langkah pencegahan.

Baca juga: Satu unit mobil terparkir empat tahun di Bandara Ngurah Rai

Baca juga: Penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai tumbuh dua persen sepanjang 2019

Baca juga: Penerbangan tambahan di Bandara Ngurah Rai tercapai 67 persen


Kemudian, kebakaran tersebut dilaporkan sudah dapat dikendalikan secara penuh dan pada pukul 12.45 Wita oleh unit Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) ikut memadamkan api.

"Pada pukul 13.00 Wita sudah dipastikan tidak ada potensi api, kata Arie Ahsanurrohim.

Ia menjelaskan, saat kejadian, Apron Passengers Bus tersebut dalam kondisi kosong dan sedang menunggu penumpang pesawat udara.

Terkait dugaan penyebab terbakarnya Apron Passengers Bus tersebut, Arie mengatakan langkah investigasi akan dilakukan oleh pihak Otoritas Bandara Wilayah IV.

Setelah kejadian terbakarnya Apron Passengers Bus itu, operasional di Bandara Ngurah Rai dilaporkan tetap normal. Peristiwa itu juga tidak mengakibatkan kerusakan bangunan bandara.*

Baca juga: 1,4 juta penumpang lalui Bandara Ngurah Rai selama Natal-Tahun Baru

Baca juga: Bandara Ngurah Rai lakukan langkah antisipasi musim penghujan

Baca juga: Bandara Bali sambut kedatangan penumpang pertama tahun 2020

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020