"Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, batuk dan sesak nafas. Terutama gejala tersebut dirasa saat 14 hari kepulangan dari negara terjangkit virus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati di Jakarta, Kamis.
Yudi memastikan hingga saat ini belum ada warga di Jakarta Utara menderita pneumonia akibat virus Novel Corona. Meski begitu, kewaspadaan terhadap gejala penyakit tersebut perlu ditingkatkan.
Agar tercegah dari gejala virus itu, Yudi menjelaskan, warga harus lebih sering mencuci tangan, terutama saat batuk atau bersin. Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet dan setelah merawat binatang.
Cuci tangan tersebut harus menggunakan air mengalir dan sabun serta bilas sekitar 20 detik. Jika tidak tersedia air, cuci tangan dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen.
“Terapkan etika batuk dengan menutup hidung atau mulut menggunakan tisu,” ujarnya.
Baca juga: Menkes pastikan tidak ada virus corona di Kantor Pusat BRI
Baca juga: Menkes imbau masyarakat tenang soal dugaan virus corona di Jakarta
Jika mengalami gejala dari virus tersebut, warga diimbau segera berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
Petugas akan merujuk pasien ke rumah sakit rujukan, seperti Rumah Sakit Penyakit Inspeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Rumah Sakit Persahabatan atau Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
“Saat ini kami masih tahap edukasi kepada masyarakat. Terutama sosialisasi melalui petugas kesehatan, maupun media elektronik dan sosial,” kata Yudi.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020