• Beranda
  • Berita
  • Dinkes DKI buka sambungan 24 jam fasilitasi laporan virus corona

Dinkes DKI buka sambungan 24 jam fasilitasi laporan virus corona

27 Januari 2020 13:29 WIB
Dinkes DKI buka sambungan 24 jam fasilitasi laporan virus corona
Seorang wanita menggunakan masker saat keluar dari Gedung BRI 2, Jakarta, Kamis (23/1/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pras. (ANTARA/RENO ESNIR/RENO ESNIR)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka sambungan telepon (hotline) 24 jam di nomor 081388376955 bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat yang ingin melaporkan dugaan kasus virus corona yang menyebabkan wabah pneumonia.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Senin, mengatakan nomor tersebut juga dapat diakses masyarakat untuk mengetahui informasi lebih lanjut soal virus corona mengingat itu adalah jenis baru yang mungkin banyak masyarakat belum paham mengenai gejala, risiko, penularan dan pencegahannya.

"Kami siap memberikan jawaban-jawaban terkait itu. Silakan saja kalau ada masyarakat yang mungkin belum jelas bagaimana gejala, faktor risiko dan pencegahannya silakan untuk bertanya," ucap Widyastuti.

Widyastuti mengatakan, untuk kondisi gawat darurat, masyarakat dan tenaga kesehatan juga dapat langsung menghubungi 112.

"Jalur lain yang bisa diakses juga, yaitu 119 yang memang menjadi tempat AGD kami. Nanti kalau ada hal-hal yang lebih mendalam bisa disalurkan kepada bidang terkait," kata Widyastuti.

Baca juga: Seorang pasien "suspect" virus corona di Jakarta diisolasi
Baca juga: Warga Jakarta Utara diimbau kenali gejala virus Corona


Seluruh Puskesmas di DKI Jakarta siap memberikan layanan. Jika ada warga dengan gejala awal terjangkit virus corona seperti demam, batuk, pilek dan lainnya, kemudian dilakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit atau perjalanan sebelumnya ke daerah terdampak terutama di Wuhan, China.

"Kalau memang iya tentu akan dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Tidak perlu panik karena memang tidak semua gejala demam batuk itu ke arah itu, tentu akan ditanyakan riwayat perjalanan," tutur Widyastuti.

Virus corona jenis baru (2019-nCoV) diketahui menjadi wabah pneumonia berat yang kini menjangkiti ke seluruh dunia. Di China, tempat wabah pertama kali merebak, jumlah korban tewas telah mencapai 80 orang hingga Senin pagi waktu setempat.
Baca juga: Menkes imbau masyarakat tenang soal dugaan virus corona di Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020