Direktur RSPI Sulianti Saroso, dr Muhammad Syahril mengatakan, dua pasien itu merupakan rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah yang tidak mampu ditangani karena terbatasnya fasilitas.
"Salah satu kriteria penting untuk pasien suspect, yakni memiliki riwayat perjalanan ke wilayah sumber virus," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu.
Selain itu, kriteria lainnya, yakni batuk, panas, sakit tenggorokan dan sakit saat menelan. Satu dari pasien itu sudah meninggalkan rumah sakit karena negatif "suspect" virus corona.
"Satu pasien lagi dalam proses pemantauan di ruangan isolasi," ujar Syahril.
Baca juga: Kemenkes pastikan belum ada yang positif virus corona di Indonesia
Baca juga: DPR cek kesiapan RSPI Sulianti Saroso antisipasi virus corona
Syahril berharap masyarakat tidak panik dengan informasi virus corona. Selain itu, masyarakat jangan percaya dengan berita media sosial yang tidak jelas sumbernya.
Dia menegaskan, apabila manusia memiliki daya tahan tubuh bagus disertai perilaku hidup sehat, maka semua penyakit tidak akan masuk.
Sementara itu, Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Sulianti Saroso, dr Pompini Agustina mengatakan, rumah sakit itu menyiapkan 11 ruangan isolasi untuk pasien "suspect" virus corona.
Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah melakukan kunjungan untuk mengecek kesiapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dalam mengantisipasi penanganan virus Corona.
"RSPI Sulianti Saroso, satu dari 100 rumah sakit se-Indonesia yang disiapkan untuk penanganan virus corona," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu.
Melki menyatakan Kementerian Kesehatan bersama rumah sakit-rumah sakit itu sudah siap mengantisipasi dan mengatasi jika nantinya ditemukan penyebaran virus corona di Indonesia.
Baca juga: Dinkes DKI rekomendasikan tiga RS rujukan isolasi penderita corona
Baca juga: Dinkes DKI buka sambungan 24 jam fasilitasi laporan virus corona
Baca juga: Warga Jakarta Utara diimbau kenali gejala virus Corona
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020