• Beranda
  • Berita
  • Kesaksian: Mahasiswa Kalteng di China dalam kondisi sehat

Kesaksian: Mahasiswa Kalteng di China dalam kondisi sehat

30 Januari 2020 13:45 WIB
Kesaksian: Mahasiswa Kalteng di China dalam kondisi sehat
Khairul Anwar mahasiswa asal Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng yang saat ini kuliah di Nanjing University Finance and Economics di China. (FOTO ANTARA/HO-Khairil Anwar)

Kami di sini baik baik saja, hanya saja kami kekurangan masker

Salah seorang mahasiswa asal Kalimantan Tengah Khairul Anwar yang sedang kuliah di China memberikan kesaksian bahwa dia dan rekan-rekannya dalam kondisi sehat meski penularan virus corona baru di "Negeri Tirai Bambu" itu semakin meluas bahkan hingga belasan negara lain.

"Alhamdulillah sampai saat ini kami dalam keadaan sehat wal afiat. Koordinasi juga terus kami lakukan dengan rekan sesama mahasiswa asal Kalteng yang studi di China," kata Khairul saat dihubungi dari Sampit, Kalteng, Kamis.

Khairul Anwar adalah mahasiswa asal Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng.

Alumni Pondok Pesantren Modern Darul Hijrah Martapura angkatan 23 itu merupakan mahasiswa semester enam di Nanjing University Finance and Economics Jurusan International Trade.

Khairul menyebutkan, berdasarkan data sementara yang mereka himpun, saat ini ada 11 mahasiswa asal Kalteng yang menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi yang ada di China.

Mereka adalah Khairul Anwar, Aji Setiawan dan Cindy Maulitika Yunifa dari Kotawaringin Timur, Wahyu, Hafiz, Ibrahim dan Yudia NR dari Palangka Raya, Fauzan dan Azwari dari Kapuas, Panji dari Barito Selatan dan Ahmadi dari Barito Utara.

Khairul menggambarkan suasana di Nanjing memang lebih sepi dari biasanya. Selain karena masih suasana libur Imlek dan musim dingin, penduduk juga memilih lebih banyak berdiam diri di rumah agar tidak tertular virus corona baru.

Menurut Khairul, ia  dan rekan-rekannya biasanya keluar untuk berbelanja bahan makanan setiap tiga atau empat hari sekali. Saat ini di Nanjing masih ada mal dan pasar yang buka meski jumlah barang yang dijual tidak sebanyak biasanya.

"Kami di sini baik baik saja, hanya saja kami kekurangan masker," katanya.

Khairul juga meluruskan pernyataannya tentang adanya penduduk yang menggunakan pembalut sebagai masker. Namun, menurutnya, pembalut tersebut bukan pembalut wanita, tetap sejenis kapas yang biasa digunakan untuk ditempel di wajah anak-anak.

Menurut dia hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena mahal dan sulitnya mendapatkan masker. Aksi itu pun, menurutnya, bukan dilakukan mahasiswa Indonesia, tetapi warga dari negara lain.

Khairul berharap wabah virus corona baru ini bisa segera diatasi.

"Kami memohon doa dari seluruh masyarakat agar selalu dilindungi Allah SWT dan selalu sehat dan terhindar dari penyakit mematikan tersebut," demikian Khairul Anwar.

Baca juga: Mahasiswa asal Kalteng di China butuh masker dan makanan

Baca juga: Penanganan pasien "suspect" corona disiapkan di Kotawaringin Timur

Baca juga: RSUD Doris Sylvanus siap jadi rujukan pasien virus corona di Kalteng

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020