Jaringan 6G bisa 8.000 kali lebih cepat dari 5G

1 Februari 2020 11:07 WIB
Jaringan 6G bisa 8.000 kali lebih cepat dari 5G
Ilustrasi internet (Pixabay)

Kementerian Sains dan Teknologi China baru-baru ini meluncurkan persiapan pengembangan jaringan masa depan, 6G, yang menurut pendapat beberapa ahli kecepatan 6G bisa mencapai 1 TB per detik, atau sekitar 8.000 kali kecepatan 5G.

Dikutip dari Gizchina, Sabtu, China telah membentuk dua kelompok kerja untuk mengembangkan penelitian pada 6G. Salah satu kelompok terdiri dari beberapa eksekutif dari kementerian sektor terkait yang bertanggung jawab untuk mendukung upaya kelompok kedua, yang murni teknis.

Kelompok kedua terdiri atas 37 ahli dari universitas, lembaga penelitian dan perusahaan teknologi.

Riset dan pengembangan ini masih pada tahap awal, mengingat 5G masih dalam masa pertumbuhan. Namun, untuk mengembangkan jaringan internet generasi baru dibutuhkan sekitar 10 tahun. Teknologi 6G direncanakan untuk diperkenalkan pada 2030.

Baca juga: Huawei sambut keputusan Inggris soal "roll-out" 5G

Baca juga: Virus corona diprediksi perlambat penjualan ponsel 5G tahun ini


Menurut Dr. Mahyar Shirvanimoghaddam dari University of Sydney, secara teori, jaringan 6G dapat menawarkan kecepatan hingga 1 terabyte per detik atau 8.000 gigabit per detik.

Kecepatan ini akan membuka pintu bagi jenis penggunaan internet yang benar-benar baru dan merevolusi hubungan manusia dengan teknologi.

Era 6G, misalnya, dapat menawarkan perspektif baru dalam hal antarmuka otak-komputer. Sebagai contoh, adalah kemungkinan untuk menggunakan perangkat "melalui otak kita," kata Shirvanimoghaddam.

Sebagai gambaran dalam penggunaan internet sehari-hari, 6G mampu mengunduh lebih dari 142 jam video berkualitas tinggi per detik.

Namun, seiring berjalannya waktu, para peneliti masih harus menghilangkan hambatan signifikan untuk mencapai tujuan ini.

“Kecepatan 6G ini akan membutuhkan peningkatan yang signifikan dalam ilmu material, arsitektur komputer, desain chip dan penggunaan energi... Kita harus memikirkan cara aman untuk memasok semua perangkat ini tanpa risiko membakar Bumi," ujar Shirvanimoghaddam.

Baca juga: Jepang berencana luncurkan 6G pada 2030

Baca juga: China mulai siapkan riset untuk 6G

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020