10.000 jemaah bakal hadiri Haul Gus Dur

4 Februari 2020 16:32 WIB
10.000 jemaah bakal hadiri Haul Gus Dur
Sejumlah panitia Haul Ke-10 KH.Abdurrahman Wahid saat memberikan keterangan rencana acara pengajian akbar dan bedah buku di Solo, Selasa (4/2/2020). (Foto : ANTARA/Bambang Dwi Marwoto).

Pada acara pengajian akbar juga akan dihibur oleh Ustad Kurun dan Grup Hadrah Ar-Risalah,

Sekitar 10.000 orang jamaah diperkirakan bakal menghadiri pengajian akbar dalam rangka memperingati Haul ke-10 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar di Pendapi Gedhe Kompleks Balai Kota Surakarta, pada Jumat (7/2), pukul 19.30 WIB.

Pada acara pengajian akbar Haul Gus Dur yang digelar di Solo tersebut menghadirkan penceramah, yakni KH. Nasahin Hasan, KH. Masduki Baidlowi (juru bicara Wapres KH. Amin Maruf), Wahyu Maryadi (mantan protokol Kepresidenan era KH. Abdurrahman Wahid), dan Anita Wahid (salah satu putri Gus Dur), jelas Ketua Panitia Haul Ke-10 Gus Dur, Husein Syifa disela Konferensi Pers di Solo, Selasa.

"Pada acara pengajian akbar juga akan dihibur oleh Ustad Kurun dan Grup Hadrah Ar-Risalah," tambah Husein Syifa.

Menurut Husein Syifa pada acara Haul Gus Dur tahun ini, dengan mengambil tema "Njejegake Soko Guru Nusantara", artinya menegakan kembali soko guru nusantara atau Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Haul Gus Dur ke-10 hasilkan sepuluh rekomendasi untuk pemerintah

Dia menerangkan Njejegake Soko Guru Nusantara merupakan peristiwa Gus Dur dalam menyampaikan pandangan-pandangan diawal 2006, mengajak membuat semacam "resolusi" untuk kelangsungan kehidupan bangsa dan negara dipandang dari berbagai perspektif terutama di bidang politik, mengingat kehidupan bangsa dan Negara Indonesia harus benar-benar ditopang oleh pilar atau soko (penyangga) dapat menjadikan negara yang benar dalam berbagai perspektif kehidupannya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu berdiri tegak di atas punggung warisan budaya leluhurnya. Haul merupakan salah satu produk budaya dalam Islam untuk memperingati hari wafatnya seseorang yang diadakan setiap tahun sekali.

Tradisi haul merupakan perwujudan dari rasa hormat dan cinta kepada para leluhur yang diyakini memiliki arti penting dalam penyebarkan ajaran kebaikan.

Baca juga: Gus Mus ingatkan Mahfud, Hati-hati jabatan mengubah orang

KH. Abdurrahman Wahid yang dikenal Gus Dur merupakan guru, bapak, dan teladan Bangsa Indonesia, yang dengan gigih dan tiada lelah untuk terus berjuang dan membimbing bangsa agar selalu setia pada jati diri bangsa yang beragam.

Dengan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Kegiatan Haul Gus Dur tahun ini, lanjut dia selain acara pengajian akbar, juga bedah buku berjudul "Menjerat Gus Dur" yang digelar di Ponpes Al-Muayyad, Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jumat (7/1), pukul 13.00 WIB.

Pada acara bedah buku Menjerat Gus Dur tersebut akan menghadirkan tiga narasumber, yakni Virdika Rizki Utomo (penulis buku), Wahyu Maryadi (mantan kabiro protokol kepresidenan era Gus Dur), KH. Imron Rosyadi Hamid (PCNU Tiongkok), sedangkan Ngatawi Al-Zastrow sebagai moderator.

Baca juga: Istri Gus Dur: Bangsa Indonesia alami defisit tradisi
 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020