Dikutip dari Reuters, platform tersebut akan menghapus konten manipulasi yang menyesatkan, terutama yang berbahaya seperti konten yang yang mengancam keselamatan fisik, menimbulkan gangguan ketertiban, mengganggu privasi dan tekanan untuk memberikan suara voting.
Twitter juga akan memberi label "salah" pada foto dan video fabrikasi.
Kepala integritas di Twitter, Yoel Roth, menyatakan akan memberi label peringatan tersebut ke video politikus Nancy Pelosi. Konten akan dihapus jika teks yang menyertainya bisa menimbulkan bahaya.
Untuk mengenali konten bermasalah, Twitter mempertimbangkan untuk menggunakan laporan dari pengguna dan kerja sama dengan pihak ketiga.
YouTube beberapa waktu lalu menyatakan akan menghapus konten yang dimanipulasi secara teknis, sementara TikTok baru saja melarang konten yang menyesatkan di platform tersebut.
Bulan lalu, Facebook mengumumkan akan menghapus video manipulasi dan deepfake (mengganti objek dalam video atau gambar), dengan pengecualian konten komedi satir.
Baca juga: Twitter tambahkan cuitan balasan ke utas di iOS
Baca juga: Twitter cegah disinformasi soal virus corona di platformnya
Baca juga: Twitter uji coba fitur baru untuk hindari "perang cuitan"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020