• Beranda
  • Berita
  • Staf medis Hong Kong lanjutkan aksi mogok tuntut penutupan perbatasan

Staf medis Hong Kong lanjutkan aksi mogok tuntut penutupan perbatasan

5 Februari 2020 14:43 WIB
Staf medis Hong Kong lanjutkan aksi mogok tuntut penutupan perbatasan
Staf PolyU dan petugas medis mencari di sebuah ruangan di sebuah bangunan saat operasi evakuasi Universitas Politeknik Hong Kong, di Hong Kong, China, Selasa (26/11/2019). (REUTERS/ADNAN ABIDI)

Saat penyakit tersebut menyebar dengan cepat di dalam masyarakat kami, dan kasus terinfeksi secara lokal terus meningkat, kami sangat dekat dengan wabah masyarakat besar-besaran yang sebanding dengan SARS

Staf medis di Hong Kong melanjutkan aksi mogok hari ketiga pada Rabu, meningkatkan tekanan terhadap pemerintah agar menutup perbatasan dengan daratan China saat jumlah kasus virus corona baru yang ditularkan secara lokal melonjak.

Bekas koloni Inggris tersebut menyaksikan kematian pertama akibat virus corona pada Selasa. Pihaknya mengonfirmasi 18 kasus, termasuk sedikitnya empat orang yang ditularkan secara lokal, demikian otoritas.

"Saat penyakit tersebut menyebar dengan cepat di dalam masyarakat kami, dan kasus terinfeksi secara lokal terus meningkat, kami sangat dekat dengan wabah masyarakat besar-besaran yang sebanding dengan SARS," menurut serikat yang baru saja dibentuk Hospital Authority Employees Alliance (HAEA) melalui pernyataan.

Wabah virus corona, yang muncul di Kota Wuhan di China tengah pada Desember, membangkitkan memori wabah Infeksi Saluran Pernapasan Berat (SARS) 2003 di Hong Kong, virus corona lain yang berasal dari China dan menyebabkan hampir 300 orang meninggal di kota tersebut.

Virus itu menyebar dengan cepat di China dengan hampir 25.000 kasus terkonfirmasi dan 490 kematian, sebagian besar berada di Wuhan dan sekitar Provinsi Hubei.

Staf medis dan anggota serikat buruh lainnya di Hong Kong mendesak agar perbatasan dengan daratan sepenuhnya ditutup.

Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menangguhkan sejumlah hubungan dengan daratan dan menutup beberapa penyeberangan perbatasan. Namun, dirinya tetap membiarkan tiga akses terbuka dengan alasan bahwa penutupan perbatasan secara menyeluruh tidak pantas, tidak praktis dan diskriminatif.

Ribuan staf medis bergabung dengan anggota serikat buruh lainnya pekan ini dan HAEA Hong Kong telah memperingatkan bahwa layanan darurat sangat terganggu.

Jaringan rumah sakit umum Hong Kong mengalami kekurangan staf. Tempat tidur rumah sakit pun jumlahnya terbatas sebelum terjadi wabah virus corona.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hong Kong laporkan kematian pertama akibat virus corona
Baca juga: Jepang bakal karantina kapal pesiar yang ditumpangi pasien corona

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020