Seorang mahasiswi Hubei Minzu University, China, asal Provinsi Sulawesi Barat saat ini tengah menjalani observasi kesehatan di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).Kami berharap dapat segera berkumpul setelah masa observasi itu selesai. Bagaimana ke depannya, kami serahkan sepenuhnya kepada Nurul. Tapi, Nurul berkeinginan kembali ke Hubei, setelah kondisi normal
Mahasiswi semester 4 Jurusan Kedokteran Hubei Minzu University bernama Adzima Nurul Fatimah Muhammad itu, akan diobservasi bersama sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) lainnya di Pulau Natuna, yang menjadi tempat isolasi terkait virus corona, selama dua pekan.
"Iya benar, anak saya yang kuliah di Provinsi Hubei ikut bersama 238 WNI asal China yang menjalani observasi di Pulau Natuna," kata Muhammad Syam, orang tua Adzima Nurul Fatimah Muhammad kepada ANTARA di Mamuju, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa selama menjalani observasi di Pulau Natuna, Nurul panggilan akrab Adzima Nurul Fatimah Muhammad, setiap hari berkomunikasi dengan keluarganya di Mamuju.
"Kondisinya baik dan Nurul menyampaikan bahwa fasilitas di tempat observasi itu lengkap. Makanan dan suasananya pun sangat baik dan menyenangkan," katanya.
Sebelum dipulangkan ke Indonesia dan virus corona itu merebak di China, Nurul , kata Muhammad Syam, setiap hari berkomunikasi dengan keluarganya di Mamuju.
"Sebelum virus corona merebak, Nurul mengaku 'enjoy' saja dan setiap hari kami berkomunikasi. Saat virus corona mulai ramai, memang kami sempat merasa was-was, walaupun jarak dari Provinsi Hubei ke Wuhan sekitar 560 kilometer tetapi Hubei termasuk salah satu provinsi yang diisolasi pemerintah China," katanya.
"Kami sangat bersyukur setelah mengetahui Nurul ikut dipulangkan bersama WNI lainnya dan mejalani proses observasi di Pulau Natuna. Apalagi, setelah mengetahui kondisi di sana (Natuna) sangat baik dan anak saya merasa senang," tambah Muhammad Syam.
Ia menyatakan, anaknya kuliah di Provinsi Hubei atas kemauan sendiri dan berangkat ke Hubei pada 2018.
"Ia berangkat ke Hubei tahun 2018 atas kemauan sendiri. Sejak kuliah di sana, belum pernah pulang. Rencananya, pada Juli tahun ini akan pulang liburan namun karena merebaknya virus corona itu, sehingga pulang lebih awal. Pada saat itu (2018) ia sendiri yang berasal dari Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, Nurul banyak menorehkan prestasi, baik di bidang olahraga maupun seni yang digelar pihak Hubei Minzu University.
Bahkan, pada kegiatan pekan olahraga dan seni (Porseni), Nurul yang mengenakan pakaian khas Mandar mendapat apresiasi dari warga setempat.
"Kain khas Mandar dengan corak warna merah, sangat disenangi masyarakat di sana (China) sehingga saat itu Nurul menjadi mahasiswi terfavorit karena mereka suka uniknya pakaian Mandar. Bahkan, Nurul juga merupakan ketua tingkat untuk jurusannya," katanya.
Ia berharap, setelah masa observasi selesai, Nurul bisa kembali berkumpul dengan seluruh keluarganya di Mamuju.
"Kami berharap dapat segera berkumpul setelah masa observasi itu selesai. Bagaimana ke depannya, kami serahkan sepenuhnya kepada Nurul. Tapi, Nurul berkeinginan kembali ke Hubei, setelah kondisi normal," demikian Muhammad Syam.
Pewarta: Amirullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020