Pemain film "Ada Apa dengan Cinta" itu menempuh pendidikan film selama dua tahun, sehingga jarang terlihat di dunia hiburan.
"Kegiatan saya, saya sekolah ambil film production certificate, dua tahun programnya kemudian satu tahun kerja lapangan," ujar Ladya ditemui saat jumpa pers film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" di Jakarta, Selasa.
Sebelum menjalani pendidikan, Ladya memperdalam bahasa asing guna menunjang kemampuannya dalam berkomunikasi.
"Enam bulan sebelumnya saya kursus bahasa Inggris dulu, karena saya merasa perlu khusus bahasa Inggris. Selama sekolah itulah kegiatan saya," kata pemain "Banyu Biru" itu.
Baca juga: Sosok Edwin, alasan Ladya Cheryl kembali main film
Baca juga: "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" gunakan film analog 16mm
Ketertarikan Ladya di dunia film tak hanya pada bidang akting, dia pun senang berada di belakang layar sebagai sutradara dan penulis skenario.
"Saya tetap bikin film, saya praktek kerja lapangan juga di The Film-makers Cooperative," jelasnya.
Ladya kembali memulai debutnya sebagai aktris setelah delapan tahun vakum berakting. Dia akan bermain sebagai Iteung dalam film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" sebuah adaptasi dari novel karya Eka Kurniawan. Film tersebut disutradarai oleh Edwin.
Baca juga: Mira Lesmana puji keputusan Ladya Cheryl
Baca juga: "Asian Triple Fold Mirror 2018: Journey", bukan sekadar perjalanan
Baca juga: "Variable No:3" obati kerinduan Edwin menggarap film pendek
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020