"Alhamdulillah sampai hari ini, karena mereka olahraga yang rutin, kemudian makan yang terjaga, sampai per hari ini kami mendapat laporan belum ada suspect," ujar Pramono di Jakarta, Rabu.
Pramono berharap kondisi 188 awak Kapal Pesiar World Dream dan 68 awak Kapal Pesiar Diamond Princess itu tetap terjaga hingga masa inkubasi selama 14 hari selesai, untuk selanjutnya dikembalikan ke masyarakat.
"Pengalaman dari Natuna, yang Wuhan kemarin, begitu dikembalikan ke masyarakat Alhamdulillah sampai hari ini juga tidak ada yang sakit," ucap Pramono.
Lebih lanjut Pramono mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan penanganan maksimal terhadap para awak dua kapal pesiar itu, antara lain ditunjukkan dengan proses evakuasi yang berjalan dengan baik.
"Jadi dunia mengakui, WHO mengakui bahwa cara evakuasi kita ini termasuk berjalan dengan baik, karena betul-betul ditempatkan di satu tempat, dimonitor, dievaluasi, dan dijaga," kata Pramono.
"Sebab kita punya pengalaman negara-negara yang tidak melakukan evakuasi dengan ketat seperti di Korea Selatan, Italia, Iran, sekarang ini kan mereka menjadi terkena dampak yang cukup besar," sambung dia.
Baca juga: Kemenkes belum pastikan lama observasi corona ABK Diamond Princess
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/3), menyampaikan 188 orang kru kapal pesiar World Dream yang saat ini sedang diobservasi di pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, seluruh spesimen dinyatakan negatif Covid-19.
"Data yang kami himpun sejak hari pertama masuk KRI Soeharso, seluruhnya kondisi sehat. Pemantauan yang dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan setiap 12 jam, dari pagi, kemudian sore hari atau malam. Tidak ada yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat. Semua berada di bawah dan rata-rata 36 derajat," ujar Yuri.
Ke-188 awak kapal tersebut juga tidak ada yang mengeluhkan tidak enak badan, panas, batuk atau sesak tidak ada.
Sementara 68 orang WNI yang berasal dari kapal pesiar Diamond Princess masih diproses spesimennya.
"Seluruh spesimen sudah kami ambil dan sekarang dalam proses diselesaikan. Sudah 60 lebih yang selesai tadi pagi dan semuanya negatif. Sisanya siang ini mestinya selesai," kata Yuri.
Ia berharap seluruh awak kapal di Diamond Princess hasilnya negatif meskipun seperti diketahui kapal Diamond Princess memiliki kerawanan tinggi karena pernah menjadi episentrum Covid-19.
"Intensitas kasus positifnya cukup tinggi, hampir sekitar 20 persen, jauh lebih tinggi dari kota Wuhan sendiri yang awal-awalnya hanya 5 persen dan kerawanan kapal ini dalam ruang terbatas, tertutup kompartemen dan memiliki potensi penularan human to human'yang sangat kuat karena kita tahu juga ruangan kapal itu sempit sehingga keseluruhan mungkin kontak dekat," ungkap Yuri.
Hingga Selasa (3/3) sore terkonfirmasi di dunia ada 90.427 orang yang terinfeksi Covid-19 dengan 3.116 kematian, 47.928 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Peserta observasi virus corona belum turun dari KRI dr Soeharso-990
Baca juga: Panglima TNI dan Menteri PUPR tinjau lokasi bekas Vietnam di Batam
Baca juga: Yurianto sebut SOP observasi di Pulau Sebaru sama dengan di Natuna
Kasus di China mencapai 80.143 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 2.036 kasus, di Iran 1.501. Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif.
Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020