Yang dilakukan di bandara juga SOP sudah dilakukan terutama penerbangan yang masih ada dari luar seperti Singapura Malaysia,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan bahwa Kota Bandung aman dari paparan virus COVID-19 karena tidak ada laporan ada warganya yang terjangkit.
“Di Bandung ini Alhamdulillah sampai saat ini semuanya nol, tidak ada warga masyarakat yang terkena virus ini,” kata Ema di Bandung, Rabu.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung baru mengidentifikasi sejumlah laporan atas pasien yang memiliki gejala mirip dengan COVID-19. Dari catatan Dinkes, ada tujuh orang dengan pemantauan dan lima pasien dalam pengawasan.
Seluruhnya, taMBAH Ema, sudah dinyatakan negatif dari virus COVID-19. Selain itu, ada 24 orang yang masih dalam pemantauan Dinas Kesehatan, namun menurutnya belum ada hasil akhir yang perlu dikhawatirkan.
Baca juga: Wali Kota Bandung: Jangan ada yang menimbun masker
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipatif sehingga keamanan dan keselamatan warga tetap terjaga. Seluruh elemen pemerintah, uj r Ema, telah bergerak untuk melindungi masyarakat.
“Yang dilakukan di bandara juga SOP sudah dilakukan terutama penerbangan yang masih ada dari luar seperti Singapura Malaysia. Pemeriksaan bukan hanya kepada penumpang tetapi juga kepada kru,” terang Ema.
Dia menyampaikan Kota Bandung mempersiapkan dua rumah sakit rujukan sesuai dengan SK Kementerian Kesehatan. Ada lima tempat tidur di RSUP Hasan Sadikin Bandung, dua tempat tidur di RS Rotinsulu yang dilengkapi dengan ruang isolasi terstandar, dan 1 ruang isolasi di RSUD Kota Bandung.
Baca juga: Jelang laga perdana Persib, Pemkot serahkan keputusan GBLA ke Polisi
Maka dari itu, Ema mengimbau agar warga tidak perlu panik dan berbelanja secara berlebihan. Sebab, menurutnya tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, terutama terkait stok barang kebutuhan sehari-hari.
“Distribusi barang masih oke, stok barang tidak ada persoalan, harga pada umumnya masih terkendali. Meskipun satu ada komoditi seperti gula pasir. Ini persoalannya bukan COVID-19, tetapi kan ada impor yang sedikit terhambat dan masa panen belum waktunya, kita harus menunggu Juni 2020. Dari sisi ekonomi secara umum Bandung masih kondisi baik,” jelas dia.
Baca juga: ANTARA-Pemkot Bandung jajaki kerja sama media informasi digital
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020