Operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengubah format delapan besar Liga 2 Indonesia 2020 yang sudah diterapkan sejak tahun 2018.
Seusai rapat manajer klub Liga 2 2020 di Jakarta, Direktur Utama LIB Cucu Somantri mengatakan, keputusan tersebut diambil dengan kesepakatan semua perwakilan tim peserta.
“Saat ini, tim yang lolos ke babak berikutnya ada empat yaitu peringkat satu dan dua dari grup timur serta barat. Jadi bukan lagi delapan besar seperti sebelumnya,” ujar Cucu.
Baca juga: Persiba mulai latihan hadapi musim 2020
Purnawirawan bintang dua TNI AD ini melanjutkan, juara grup barat dan timur berhak tampil di final Liga 2 2020. Mereka langsung promosi ke Liga 1 Indonesia 2021.
Sementara tim terbaik kedua grup barat dan timur akan memperebutkan tempat ketiga Liga 2 yang merupakan slot terakhir menuju Liga 1.
Direktur Opersional LIB Sudjarno menyebut, laga final dan perebutan tempat ketiga Liga 2 2020 akan berlangsung dalam pertandingan tunggal, bukan kandang-tandang.
LIB berencana menggulirkan dua laga tersebut di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
“Kami mencoba semacam ‘road to GBK’. Kalau sesuai jadwal, pertandingan terakhir berlangsung tanggal 3 Oktober 2020. Kami ingin memberikan kesempatan kepada empat tim terbaik bermain di SUGBK. Kalau pun ada yang tidak lolos, minimal pernah bermain di SUGBK. Itu kan suatu kebanggaan,” kata Sudjarno.
Baca juga: Pelatih Persewar fokus latihan kebugaran pemain liga 2
Sebelumnya, Liga 2 di musim 2018 dan 2019 menggunakan format delapan besar untuk menentukan kelolosan dari babak grup. Delapan besar diisi oleh empat tim terbaik dari grup barat serta timur.
Ketika itu, delapan tim terbaik akan dibagi lagi ke dalam dua grup. Dua terbaik dari grup ini berhak melangkah ke semifinal untuk mencari tiga tim terbaik yang akan promosi ke Liga 1.
Liga 2 Indonesia 2020 diikuti oleh 24 tim dan dimulai pada 14 Maret 2020. Liga ini akan dibuka dengan laga Persiba menghadapi Kalteng Putra di Balikpapan.
Baca juga: Kalteng Putra kontrak 21 pemain hadapi Liga 2
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020