Hal tersebut ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Andi Hasnah di Kendari, Selasa. Ia mengungkapkan banyaknya informasi tentang kondisi virus corona ini, membuat masyarakat di Indonesia termasuk di Sultra menjadi gelisah dan resah, akibat adanya beberapa informasi di media.
"Apa yang terjadi sejak munculnya wabah virus ini, tentunya ada banyak beberapa kasus yang dikatakan dicurigai ada di Sultra. Tapi alhamdulillah, setelah melalui hasil penyelidikan epidemiologi dari empat orang yang dicurigai, tiga di antaranya dinyatakan negatif corona, sementara yang satunya masih sementara pemeriksaan laboratorium," kata Andi Hasnah.
Baca juga: Himpsi Jambi sebut pendampingan psikologi penanganan COVID-19 penting
Ia mengungkapkan, Dinkes Provinsi selaku pembina dan pengawas di bidang kesehatan, akan selalu berusaha semaksimal mungkin agar kondisi penyebaran virus tersebut dapat dicegah sehingga tidak masuk di Sultra.
Selain itu, dalam penanganan pencegahan virus ini, Dinkes Provinsi mengklaim, sudah berupaya dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan yang ada di 17 kabupaten/kota di Sultra.
Ia juga menyampaikan, jika ada indikasi yang dicurigai suspect corona agar segera melapor di Dinkes masing-masing di setiap kabupaten/kota sehingga bisa dilaporkan ke Dinkes Provinsi untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Garut imbau warga tidak sembarangan sebar info virus corona
"Jika ada pasien yang dicurigai agar dirujuk di rumah sakit kabupaten, selanjutnya dari kabupaten dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas, karena semua pasien itu hanya di Rumah Sakit Bahteramas, untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi, kalau terbukti suspect akan dilaksanakan pemeriksaan laboratorium," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Sultra agar tidak panik dengan isu penyebaran virus tersebut, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tidak mudah terpapar virus tersebut.
"Kami minta masyarakat jangan terlalu takut dengan wabah virus ini, karena rasa takut itu bisa menurunkan daya tahan tubuh sehingga kita dengan mudah terkena penyakit," harapnya.
Baca juga: ASDP cek suhu tubuh penumpang, antisipasi COVID-19
Baca juga: Menkes diminta terbuka soal jumlah alat tes dan pasien corona
Baca juga: Fasilitas publik di Surabaya dilengkapi pengukur suhu tubuh
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020