• Beranda
  • Berita
  • Beberapa kepala daerah di Jawa Barat jalani pemeriksaan COVID-19

Beberapa kepala daerah di Jawa Barat jalani pemeriksaan COVID-19

21 Maret 2020 10:27 WIB
Beberapa kepala daerah di Jawa Barat jalani pemeriksaan COVID-19
Arsip Foto. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau pemeriksaan COVID-19 para pemain Persib di Graha Persib, Kota Bandung, Senin (16/3/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadwalkan pemeriksaan COVID-19 bagi kepala daerah yang wilayahnya menghadapi penularan COVID-19. ANTARA/HO Humas Pemprov Jabar/am.
Beberapa kepala daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat yang menghadapi penularan infeksi virus corona tipe baru (SAR-Cov-2) pada Sabtu dijadwalkan menjalani pemeriksaan COVID-19. 

Menurut siaran pers dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kepala daerah yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Sabtu yakni Wali Kota Bekasi, Wali Kota Depok, Wali Kota Bandung, dan Bupati Bogor.

"Saya dahulukan dulu kepada kepala daerah yang di lingkungan ada data positif, hasilnya nanti malam, besok kita umumkan, sehingga masyarakat tenang kepala daerahnya sehat seperti saya yang sudah dites sama isteri dan hasilnya negatif," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dalam siaran pers pemerintah.

Gubernur mengatakan bahwa pemeriksaan cepat COVID-19 di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk sementara hanya menyasar orang dengan pola sosial berisiko karena keterbatasan ketersediaan perangkat pemeriksaan cepat COVID-19.

"Kami tes dulu pada pola sosial dekat penyakit ini, yaitu mereka yang bepergian, mereka yang merawat, kelompok PDP (pasien dalam pengawasan) dan keluarga nya, itu dulu," katanya.

Layanan pemeriksaan cepat, menurut dia, akan diperluas setelah pemerintah pusat mengirim lebih banyak perangkat pemeriksaan.

"Kebijakan itu belum memungkinkan karena kita baru punya 500-an test kit (perangkat pemeriksaan). Kalau ada drop dari pemerintah pusat yang jumlahnya ribuan itu masuk tahap dua bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, baru ujungnya kalau jumlahnya sangat banyak ke masyarakat umum yang memang ingin mengetes secara mandiri," kata Gubernur, menambahkan, hasil pemeriksaan cepat bisa diketahui dalam lima jam.

Ia menjelaskan pula bahwa Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat sudah bisa melayani pemeriksaan COVID-19.

"Labkes Jabar sudah diakui, kan kemarin proses administrasi, per hari ini sudah masuk, hasilnya Labkes Jabar sama dengan pusat dan diumumkan jadi laboratorium rujukan," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menurut dia, telah menyiapkan dana Rp48 miliar untuk penanganan COVID-19 dan separuhnya akan digunakan untuk membeli perangkat pemeriksaan cepat dari Korea Selatan.

"Test kit yang digunakan Labkesda Jabar adalah test kit yg teknologinya datang dari Korea Selatan. Tesnya menggunakan pola swab (usap) yaitu di hidung dan tenggorokan, makanya mahal karena ada dua alat," tuturnya.

Ia menambahkan, daerah dengan tingkat kewaspadaan penularan COVID-19 tinggi seperti Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) akan menjadi sasaran prioritas pemeriksaan cepat COVID-19 secara luas.

"Test kit akan kita salurkan ke wilayah Bodebek. Contoh kemarin Bekasi asalnya nol jadi sembilan orang yang positif corona. Wilayah ini waspadanya lebih tinggi dan disiplin karena episentrum ada di Jakarta," kata Gubernur.

Baca juga:
Pemerintah mulai lakukan pemeriksaan COVID-19 secara massal
Ganjar: Solo dan Semarang jadi prioritas pemeriksaan cepat COVID-19

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020