Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membuka program beasiswa unggulan yaitu "Integrated Master-Doctor (IMD)" atau Program Magister lanjut Doktor di luar negeri untuk 5.000 orang.Pendidikan dilaksanakan selama 4,5 tahun dengan rincian 1,5 tahun untuk jenjang Magister dan 3 tahun untuk jenjang Doktor.
"Pendaftaran beasiswa yang merupakan inovasi program 5.000 doktor ini dibuka mulai 26 Maret hingga 31 Mei 2020," kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim dalam keterangan tertulis disampaikan Humas Kanwil Kemenag Riau, Musdhalifa diterima ANTARA di Pekanbaru, Kamis.
IMD merupakan inovasi program baru dari skema beasiswa 5.000 doktor luar negeri yang telah diluncurkan pada Desember 2019.
Arskal menerangkan bahwa IMD adalah program pendidikan jenjang Magister (S-2) dilanjutkan ke jenjang Doktor (S-3) nonstop, yang ditujukan bagi sarjana baru berprestasi.
Baca juga: Kemenag salurkan beasiswa Bidikmisi Rp482,5 miliar
"Pendidikan dilaksanakan selama 4,5 tahun dengan rincian 1,5 tahun untuk jenjang magister dan 3 tahun untuk jenjang Doktor. Lulusan program ini akan mendapatkan dua ijazah sekaligus, yaitu ijazah magister dan doktor," katanya.
Program yang menyasar para sarjana baru alumni Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia di lingkungan PTKI.
Menurut Arskal, selama mengikuti pendidikan, peserta mendapatkan beasiswa penuh dari Kementerian Agama RI berupa biaya pelatihan Bahasa dan Akademik pra keberangkatan, termasuk biaya hidup selama pelatihan, dan biaya keberangkatan yang terdiri dari tiket pulang pergi, visa, dan biaya penyesuaian hidup.
Selain itu, juga diberikan biaya perkuliahan penuh, termasuk biaya pendaftaran universitas, dan biaya hidup seperti kebutuhan harian. Penerima beasiswa juga mendapat bantuan tempat tinggal, asuransi kesehatan serta biaya pengembangan akademik.
Baca juga: Kemenag beri beasiswa luar negeri bagi lulusan Madrasah Aliyah
Baca juga: Kemenag berikan beasiswa untuk 1.000 dosen
"Biaya pengembangan akademik ini meliputi bantuan penelitian, bantuan biaya publikasi ilmiah, dan bantuan pembelian buku," jelas Arskal.
Lebih lanjut, Arskal mengatakan pendaftar yang terpilih menjadi penerima beasiswa (awardee) setelah selesai pendidikannya harus kembali ke Indonesia dan bersedia mengabdi pada PTKI.
Untuk mengikuti seleksi program ini, calon peserta dapat mendaftar dan mengirimkan persyaratan tersebut di atas melalui laman:
http://scholarship.kemenag.go.id mulai tanggal 26 Maret hingga 31 Mei 2020. Informasi lebih lanjut calon peserta dapat menghubungi WA Center 5000 Doktor Luar Negeri 081287813031 atau email program5000doktor@gmail.com.
Baca juga: Kemenag salurkan beasiswa untuk ribuan santri
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020