Pelatih tunggal putri Rionny Mainaky mengatakan, latihan fisik itu juga dilakukan guna menjaga kebugaran para pemain di tengah kosongnya turnamen bulu tangkis hingga Juni mendatang.
"Jadi kemarin sempat ketemu dengan anak-anak sebelum saya tinggal. Saya beri gambaran program latihan. Misalnya pagi latihan ringan, lalu saya kasih tambahan untuk latihan fisik dan lain sebagainya," kata Rionny saat dihubungi pewarta di Jakarta, Sabtu.
"Saat ini fokusnya untuk penguatan fisik. Yang memberikan program tentunya pelatih fisik dan harus ada tambahan," katanya lagi.
Baca juga: Kevin/Marcus masuk daftar anak muda berprestasi versi Forbes
Baca juga: Atlet Indonesia diizinkan pulang ke rumah
Terkait persiapan menuju Olimpiade Tokyo yang penyelenggaraannya digeser ke tahun depan, Rionny mengaku belum membuat program apapun untuk para atlet. Menurutnya, saat ini semua atlet lebih difokuskan untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
Gregoria Mariska Tunjung menjadi salah satu atlet yang masuk dalam proyeksi menuju Olimpiade Tokyo.
Meski begitu, Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) hingga kini belum membuat perencanaan apapun karena mereka masih harus menunggu kepastian kejuaraan pada tahun ini setelah Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) menangguhkan seluruh turnamen hingga Juni 2020.
Setelah ada kepastian tersebut, kata Rionny, federasi dan pelatih baru akan mulai mempersiapkan program khusus untuk para atlet, terutama terkait persiapan menuju Olimpiade Tokyo yang akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Baca juga: Atlet bulu tangkis Indonesia bantu warga tangkal corona
Baca juga: Juara dunia Sindhu beri bantuan perangi COVID-19
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020