Pemerintah mengapresiasi antusiasme yang besar masyarakat terhadap program Kartu Prakerja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pendaftar gelombang pertama program Kartu Prakerja mendekati enam juta orang dari seluruh Indonesia.
“Pemerintah mengapresiasi antusiasme yang besar masyarakat terhadap program Kartu Prakerja,” katanya dalam keterangan pers daring di Jakarta, Kamis.
Pemerintah menutup pendaftaran untuk gelombang pertama Kartu Prakerja pada Kamis ini pukul 16.00 WIB dengan angka mencapai 5.965.048 pengguna. Pendaftaran sendiri dibuka sejak diluncurkan pada Sabtu (11/4).
Dari jumlah pendaftaran itu, pemerintah kemudian melakukan verifikasi email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan proses lanjutan melalui kementerian sehingga yang bergabung pada gelombang pendaftaran atau join batch pertama mencapai 2.078.026 pengguna.
Baca juga: Pemerintah tidak pungut biaya penyaluran insentif Kartu Prakerja
Pemerintah menyediakan sebanyak 200.000 peserta untuk tahap pertama setelah mereka mendapatkan pemberitahuan melalui pesan singkat atau SMS.
“Bagi 1.878.026 yang belum ikut batch pertama ini, tidak perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link di komputer atau smartphonenya. Itu bisa diklik mau ikut ke gelombang kedua, ketiga, seterusnya,” katanya.
Mengingat antusiasme yang besar, pemerintah menambah jumlah kuota dari sebelumnya 164.000 menjadi 200.000 peserta setiap gelombangnya.
Menko Airlangga lebih lanjut menjelaskan para pendaftar itu berusia 18-35 tahun, mereka berasal dari Aceh hingga Papua Barat.
Dari daerah tersebut, paling banyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan daerah lain terdampak COVID-19 yang menyisakan pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pekerja yang dirumahkan atau UMKM yang mengalami kesulitan usaha.
Baca juga: Kemnaker: Penerima Kartu Prakerja harus maksimal gunakan insentif
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020