Hal tersebut disampaikan Ganjar di Semarang, Rabu, usai melihat langsung masih rendahnya kesadaran masyarakat setempat dalam mendukung penerapan PKM.
Baca juga: Jarak antarpenumpang angkutan umum bakal diatur cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar Pranowo siapkan Satgas "Jogo Tonggo" antisipasi warga kelaparan
Saat "ngabuburit" dengan bersepeda, Ganjar masih menemukan masyarakat berkerumun dan tidak memakai masker di beberapa titik.
Melihat hal itu, Ganjar langsung turun dan memberikan edukasi kepada masyarakat, beberapa ada yang langsung paham dan mengiyakan, namun ada juga yang "ngeyel" dan tetap tidak peduli meskipun ditegur.
Ganjar mengatakan bahwa Kota Semarang telah menerapkan PKM yang di dalamnya ada kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan masyarakat, seperti jaga jarak, pakai masker dan lainnya.
"Kalau tidak mau mendukung, tidak mau disiplin, nanti semua susah. Saya tidak mau warga saya sakit. Setuju 'mboten niki?', ini saya kasih masker, dipakai ya," tegas Ganjar sambil berlalu di Jalan Brigjen Sudiarto.
Ganjar berharap Pemkot Semarang bersama jajaran aparat penegak hukum untuk lebih tegas dan berani dalam menindak masyarakat yang kedapatan melanggar ketentuan terkait PKM.
"Memang butuh tindakan lebih keras lagi, karena saya masih melihat banyak orang berkerumun, penjual pembeli tidak ada jarak dan banyak yang tidak pakai masker. Saya minta Pemkot bersama kepolisian, Satpol PP dan TNI rutin melakukan patroli untuk mengingatkan itu. Kalau perlu, kami bantu dari tim Satpol PP Pemprov untuk keliling agar masyarakat paham," katanya.
Baca juga: Ganjar minta TNI/Polri tindak tegas pelaku kejahatan saat wabah COVID
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020