• Beranda
  • Berita
  • Chelsea vs Manchester City, siapa lebih mumpuni?

Chelsea vs Manchester City, siapa lebih mumpuni?

25 Juni 2020 17:46 WIB
Chelsea vs Manchester City, siapa lebih mumpuni?
Manchester City versus Chelsea dalam pertandingan liga di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Sabtu 23 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Yates/aww.

Jumat dini hari nanti, Manchester City akan menyambangi Chelsea di Stamford Bridge, London, dalam pertandingan Liga Inggris pekan ke-31 musim 2019-2020.

City mengawali restartnya beberapa hari lalu dengan hasil sempurna. Mereka memetik poin sempurna dari dua laga perdana dengan torehan delapan gol tanpa kebobolan.

Raihan poinnya di klasemen sempat mendekati calon juara Liverpool yang lajunya tertahan oleh Everton, tetapi kemenangan meyakinkan The Reds atas Crystal Palace, Kamis dini hari 25 Juni tadi membuat jarak antara kedua pemuncak itu melebar lagi.

City kini hanya punya satu misi: mengalahkan Chelsea di kandangnya agar Liverpool tak segera berpesta. Hasil imbang saja tak akan cukup menahan gelar juara pindah ke Anfield.

Situasi ini menyulitkan City karena lawan berikutnya adalah Chelsea yang lebih berat ketimbang Arsenal dan Burnley.

Meski pelatih City Pep Guardiola mengatakan bahwa targetnya kini menjuarai Piala FA dan Liga Champions, mengalahkan Chelsea tampaknya akan menjadi soal gengsi.

Kemenangan atas The Blues akan membuat pertemuan mereka dengan Liverpool 2 Juli nanti menjadi "laga final". Di situlah gelar juara akan ditentukan.

Bagi Chelsea, pertandingan melawan City adalah ancaman terhadap posisi mereka di empat besar.

Jika kalah, tiket ke Liga Champions musim depan bisa lepas ke tangan Manchester United yang bertengger pada posisi kelima atau Wolverhampton yang hanya kalah selisih gol dari United.

Chelsea yang susah payah mengatasi pola bertahan Aston Villa akhir pekan lalu terkesan masih belum menemukan taktik yang mapan.

Penguasaan bola hingga 77 persen pada babak pertama menjadi tak berarti ketika Villa berhasil mencuri satu gol. Beruntung Frank Lampard segera mengganti pemain yang lebih agresif pada babak kedua dan Chelsea berhasil membalikkan keadaan.

City jelas tidak ingin Chelsea menguasai bola seperti di Etihad November lalu yang cuma berakhir 2-1 untuk tuan rumah.

Baca juga: Liverpool dan Manchester City bakal dominasi sepak bola Eropa

Chelsea yang mereka hadapi musim ini, bukan lagi Chelsea-nya Jose Mourinho yang minim pemain muda dan lebih senang menunggu kesempatan memukul balik saat melawan tim yang lebih kuat.

Meski Pep sempat berucap bahwa melawan Newcastle dalam Piala FA lebih penting daripada laga melawan Chelsea, mestinya dia sudah berhitung.

Kekalahan di London tak cuma akan menjadikan Liverpool juara lebih awal, tapi juga merusak reputasinya sebagai pelatih. Sejak melatih di Inggris, Pep sudah 14 kali melawan Chelsea tetapi baru menang lima kali.

Kehilangan Kun Aguero --mesin gol City yang cedera dan selalu menjadi momok bagi Chelsea-- mestinya bukan alasan bagi Pep untuk melepas begitu saja laga sepenting ini. Tentu ada alasan lain, misalnya memprovokasi Chelsea agar bermain lebih terbuka.

Apa pun motivasinya, Chelsea tak akan pernah menganggap enteng City. Lampard mestinya paham kekuatan Manchester Biru karena dia pernah bermain di sana.

Chelsea diperkirakan akan memasang formasi ideal. Bukan yang terbaik memang, mengingat sejumlah pemain masih berkutat dengan cedera.

Oliver Giroud kemungkinan akan dimainkan lagi, juga Christian Pulisic yang sukses mengubah permainan Chelsea saat mengalahkan Villa.

Jorginho akan kembali merumput setelah menjalani hukuman akumulasi kartu. Masuknya sang focal point kemungkinan akan menggeser Mason Mount ke bangku cadangan.

Problem Chelsea musim ini adalah lini belakang. Ini akan menjadi titik terlemah Chelsea jika tampil lebih menyerang. Absennya Fikayo Tomori membuat Lampard terpaksa mengandalkan lagi Andreas Christensen.

Di kubu City, Gabriel Jesus akan menggantikan Aguero sebagai striker. Riyad Mahrez dan Phil Foden yang masing-masing melesakkan dua gol ke gawang Burnley kemungkinan akan dimainkan lagi.

Bermain di kandang tanpa kehadiran "pemain ke-12" di kursi penonton tidak menguntungkan Chelsea. City akan memanfaatkan kondisi itu dengan bermain lepas tanpa beban.

Tapi kembalinya Jorginho akan membuat Chelsea lebih taktis dalam menyerang City yang hanya beristirahat sehari jelang pertemuan dini hari nanti.

Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat. Hasil imbang sepertinya pantas terpasang di papan skor.

Baca juga: Lampard puji karakter & kualitas Chelsea kala bangkit kalahkan Villa

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020