• Beranda
  • Berita
  • Borneo FC usul subsidi lebih dari Rp1 miliar per bulan selama pandemi

Borneo FC usul subsidi lebih dari Rp1 miliar per bulan selama pandemi

30 Juni 2020 19:22 WIB
Borneo FC usul subsidi lebih dari Rp1 miliar per bulan selama pandemi
Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin. ANTARA/HO-Borneo FC/am.

Harapan kami subsidi di atas Rp1 miliar. Dalam kondisi seperti ini, klub sulit mendapatkan sponsor

Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin mengusulkan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan subsidi sebesar lebih dari Rp1 miliar setiap bulan kepada masing-masing tim selama bergulirnya Liga 1 2020 di masa pandemi COVID-19.

"Harapan kami subsidi di atas Rp1 miliar. Dalam kondisi seperti ini, klub sulit mendapatkan sponsor. Belum lagi kami tidak bermain di kandang dan tanpa penonton," ujar Nabil ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa.

Menurut pria berusia 26 tahun itu, dipusatkannya pelaksanaan lanjutan Liga 1 2020 di Pulau Jawa membuat biaya operasional klub-klub yang berasal dari luar Jawa seperti Borneo FC semakin tinggi.

Mereka mesti menyiapkan dana ekstra untuk transportasi, logistik dan gaji tim selama berada di Pulau Jawa.

Baca juga: Dirut LIB pastikan lanjutan Liga 1 digelar di Pulau Jawa

"Namun kami mendengar PSSI mau membantu untuk menyediakan hotel. Itu hal yang bagus tetapi kami tetap berharap klub-klub mendapatkan subsidi di atas Rp1 miliar," kata Nabil.

Sebelumnya, dalam pembicaraan antara PSSI, klub dan PT LIB pada awal Juni 2020, keluar wacana untuk menaikkan jumlah subsidi per termin jika Liga 1 dan 2 yang diliburkan karena pandemi COVID-19, kembali dilanjutkan.

Rencananya, dalam lanjutan kompetisi yang mulai bergulir Oktober 2020, setiap tim Liga 1 masing-masing mendapatkan subsidi Rp800 juta per termin, meningkat dari jumlah yang diterima sebelum pandemi yaitu Rp520 juta.

Sementara untuk tim Liga 2, subsidi pertermin bertambah 100 persen menjadi Rp200 juta.

Baca juga: Klub-klub Liga 1 dan 2 tunggu kejelasan subsidi

Akan tetapi, pada Senin (29/6), Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita menyebut bahwa pihaknya belum bisa memastikan dapat menaikkan jumlah subsidi karena semua itu tergantung pemasukan sponsor.

LIB harus membuat kontrak baru dengan sponsor-sponsor yang mendukung Liga 1 dan 2 sebelum pandemi COVID-19.

Kesepakatan lawas sudah tidak berlaku karena adanya kondisi kahar (force majeure) yang membuat kompetisi dihentikan sementara sejak akhir Maret 2020. Ada kemungkinan kemitraan baru akan bernilai lebih kecil karena pandemi belum juga mereda.

Baca juga: LIB belum bisa pastikan kenaikan subsidi klub Liga 1 dan 2

Terkait hal itu, Nabil menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu keputusan akhir dari LIB.

"Kami ingin komitmen yang sudah dibangun, dibentuk dan disepakati bersama harus dijalankan. Kalau tidak bisa Rp1 miliar, ya, seminimal mungkin Rp800 juta. Namun kami mau melihat nanti bagaimana pernyataan resminya," tutur Nabil.

Liga 1 musim 2020 akan dilanjutkan mulai Oktober 2020 dengan semua pertandingan berlangsung di Pulau Jawa. Lanjutan kompetisi ini masih menggunakan format liga satu musim penuh.

LIB, PSSI dan klub sepakat menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020 sepenuhnya di Pulau Jawa agar seluruh tim tidak memanfaatkan transportasi udara. Hal itu demi efektivitas dan memperkecil kemungkinan penularan COVID-19.

Nantinya tim-tim peserta akan menggunakan moda angkutan darat seperti bus untuk berpindah-pindah selama Liga 1 2020 berlangsung.

Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020

Baca juga: LIB kebut penyelesaian teknis lanjutan liga

Baca juga: Borneo FC pastikan pembayaran gaji tetap lancar


 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020