Kami telah menyelenggarakan workshop daring kewirausahaan dan digital marketing yang diikuti oleh TPL IKM angkatan 2015 dan 2016 yang tersebar dari 29 provinsi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melatih Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) untuk menumbuhkan wirausaha baru khususnya sektor industri kecil menengah (IKM), di mana tenaga terdidik tersebut memberikan penyuluhan, pendampingan dan informasi dalam pengembangan IKM yang berdaya saing di tengah pandemi COVID-19.
“Kami telah menyelenggarakan workshop daring kewirausahaan dan digital marketing yang diikuti oleh TPL IKM angkatan 2015 dan 2016 yang tersebar dari 29 provinsi,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Gati menjelaskan, pelaksanaan webinar tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi tentang kewirausahaan kepada para TPL-IKM yang berusia sekitar 21-24 tahun sekaligus strategi memulai usaha pada masa pandemi saat ini.
Tidak hanya yang dibutuhkan oleh TPL-IKM, tetapi juga oleh pelaku IKM binaan mereka yang ingin memulai usaha baru selain usaha yang ada saat ini.
“Melalui workshop daring ini, kami ingin kembali mengingatkan para TPL-IKM agar tidak hanya melakukan penyuluhan saja, tetapi juga sebagai generasi muda yang melek digital sehingga dapat membantu IKM binaannya untuk terus melihat peluang dan memasarkan produk mereka melalui berbagai platform digital,” katanya.
Gati menyampaikan, pihaknya berharap kepada para TPL-IKM selepas kontrak dengan Ditjen IKMA, dapat tumbuh menjadi wirausaha baru dan bersama-sama meningkatkan kembali gairah perekonomian Indonesia.
“Semoga adanya workshop daring ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung penyuluhan kepada pelaku IKM, membantu dan memudahkan pembinaan IKM di daerah agar dapat terus bertahan, serta menumbuhkan usahanya hingga berkontribusi pada perekenomian nasional,” imbuhnya.
Berdasatkan data Global Entrepreneurship Index 2019, Indonesia berada di peringkat ke-75 dalam hal kewirausahaan di antara 137 negara. Posisi Indonesia naik 14 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya dan memiliki kenaikan peringkat tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
“Artinya, wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya masyarakat adil dan makmur,” kata Gati.
Merujuk data yang diterima dari pemerintah daerah di 34 provinsi, pada awal Juni 2020 sebanyak 1 juta pelaku IKM di dalam negeri terdampak pandemi COVID-19, yang otomatis juga berdampak pada tenaga kerjanya.
“Kami bikin pendataan bersama kepala dinas di 34 provinsi tersebut. Awal Juni ada 1 jutaan IKM yang terdampak dengan jumlah 2 juta tenaga kerja,” katanya.
Oleh sebab itu, Gati menegaskan, langkah utama yang perlu dilakukan para pelaku usaha, terutama sektor IKM adalah melakukan efisiensi dalam segala kegiatan usahanya, serrta harus kreatif dan inovatif.
“Teman-teman harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini, dengan tetap berproduksi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.
Baca juga: Kemenperin: 1,6 juta IKM berpartisipasi dalam Bangga Buatan Indonesia
Baca juga: Kemenperin: Desain kemasan produk IKM perlu sesuai protokol kesehatan
Baca juga: Kemenperin minta APBD alokasikan belanja produk IKM
Baca juga: IKM kerajinan nasional dipacu masuk rantai pasok global
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020