Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan memasuki masa kebiasaan baru, setiap anggota keluarga harus dapat beradaptasi untuk mencegah penularan COVID-19 dan perlu upaya guna memperkuat ketahanan keluarga.cara untuk memperkuat ketahanan keluarga adalah meningkatkan asah, asih dan asuh
"Salah satu cara untuk memperkuat ketahanan keluarga adalah meningkatkan asah, asih dan asuh," kata Hasto dalam Sosialisasi Program Bangga Kencana dan pencegahan COVID-19 berbasis keluarga di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, peningkatan asah, asih dan asuh dalam keluarga sebagai cerminan dari delapan fungsi keluarga, sehingga terwujud keluarga berkualitas yang ditandai dengan tentram, bahagia dan mandiri.
Baca juga: BKKBN prediksi baby boom 500 ribu kehamilan di Indonesia saat pandemi
"Dalam masa pandemi, upaya anggota keluarga untuk dapat beradaptasi secara aktif dalam upaya pemutusan COVID-19 sangat penting. Keluarga merupakan unit sosial tak tergantikan dan lokus utama kehidupan individu. Bahkan keluarga menjadi ujung tombak dalam upaya pendidikan baik formal maupun informal dalam masa pandemi COVID-19," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir dalam acara tersebut juga menegaskan pentingnya ketahanan keluarga dalam memutus penyebaran COVID-19.
"Komunikasi yang baik dalam keluarga perlu dibangun untuk saling menjaga dan memberikan pemahaman mengenai bahaya dan langkah antisipasi penanganan virus ini," katanya.
Baca juga: BKKBN perkuat ekonomi keluarga hadapi pandemi COVID-19
Ia berharap melalui keluarga, upaya edukasi mengenai protokol kesehatan yang diterapkan sebagai kebiasaan baru dapat ditanamkan pada setiap individu dalam keluarga tersebut.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini dengan harapan dapat memberikan pemahaman bagi generasi muda dan masyarakat akan pentingnya ketahanan keluarga dalam memutus penyebaran COVID-19," katanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi mengatakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil uji laboratorium di Kabupaten Sleman pada beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan signifikan.
Baca juga: Kepala BKKBN tekankan ubah bonus demografi jadi bonus kesejahteraan
Hasil uji laboratorium pada Rabu (9/9) terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sebanyak 34 pasien dinyatakan sembuh.
Kemudian pada Kamis (10/9) terdapat sebanyak 19 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua kasus sembuh. Kemudian pada Jumat (11/9) terdapat 21 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua kasus dinyatakan sembuh.
"Sedangkan untuk hari ini hasil laboratorium terdapat tambahan 15 kasus konfirmasi positif COVID-19 dan untuk pasien sembuh hari ini nihil," katanya.
Baca juga: Aplikasi "Klik KB" dikembangkan BKKBN untuk tingkatkan akses akseptor
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020