VVV dipecundangi tamunya Ajax dengan skor 0-13 pada pertandingan putaran keenam Liga Belanda Sabtu silam. Itu merupakan kemenangan terbesar sepanjang sejarah berlangsungnya Liga Belanda.
Setelah pertandingan usai Onana terlihat berusaha menghibur Van Crooy, namun menurut Van Crooy kiper Kamerun itu secara tersirat mengejek dirinya.
"Ya, saat Anda mendengar bahwa ia sebenarnya ingin mengambil penalti, saya berpikir, "Apakah tindakan itu perlu? Anda tidak mengambil penalti ke gawang kiper lain jika Anda menghormatinya. Itu akan memalukan," kata De Crooy kepada Langs de Lijn.
Baca juga: Ajax bukukan rekor kemenangan paling telak usai cukur VVV Venlo 13-0
Rekaman video sempat menyorot Onana yang tersenyum-senyum saat VVV diganjar penalti pada menit ke-74, akibat pelanggaran Vito van Crooij terhadap Sean Klaiber. Saat itu Ajax telah memimpin 9-0.
Komentator pertandingan sempat bergurau bahwa Onana semestinya mendapat giliran mengambil tendangan penalti. Namun pada faktanya, penyerang veteran Klaas jan Huntelaar yang menjadi algojo dan ia sukses melakukannya.
Baca juga: Klasemen Liga Belanda: Ajax kudeta posisi puncak dan catat rekor
Van Crooy mengaku dirinya tidak dapat menggambarkan penampilan timnya, yang kini memiliki rekor sangat memalukan.
"Itu tidak dapat dijelaskan. Anda tidak merasakan apapun, menurut saya itu adalah hal buruk. Mental Anda hancur, Anda ingin pergi. Semua orang bersikap baik, namun Anda tidak ingin menunggu rasa iba dari orang lain," tuturnya.
Secara pribadi, Van Crooy tidak tampil sangat buruk. Total ia mencatatkan sepuluh penyelamatan, namun memang secara tim VVV hanya mencatatkan tiga tembakan berbanding 45 tembakan yang dimiliki Ajax.
"Saya akan menyerahkannya kepada para ahli. Saya tidak melihat pertandingan itu lagi,"pungkasnya.
Hasil itu membuat VVV tertahan di posisi ke-14 di klasemen sementara dengan lima poin, minus 13 gol. Mereka hanya unggul dua poin dari zona degradasi.
Baca juga: Menang 2-1, Vitesse paksa PSV telan kekalahan pertamanya musim ini
Baca juga: Ajax pesta gol 5-1 lawan Heerenveen sekaligus kudeta puncak
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020