• Beranda
  • Berita
  • BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Bombana ke Taman Nasional

BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Bombana ke Taman Nasional

29 Oktober 2020 17:36 WIB
BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Bombana ke Taman Nasional
Pihak BKSDA Sultra di bantu pegawai TNRAW membawa seekor anak buaya untuk dilepas liarkan ke kawasan manggrove di Taman Nasional tersebut, Kamis (29/10/2020). ANTARA/HO-BKSDA Sultra/am.

Buaya berukuran 1,80 meter itu kemudian di evakuasi ke darat

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara mengevakuasi seekor buaya muara (crocodylus porosus) berukuran panjang 1,80 meter yang ditemukan warga Desa Biru Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana ke kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumehai (TNRAW).

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie di Kendari, Kamis mengatakan jenis buaya terbesar di dunia itu pertama kali ditemukan warga Desa Biru pada saat mencari ikan di sekitar sungai desa itu yang berjarak kurang lebih 20 meter dari pemukiman warga.

"Buaya berukuran 1,80 meter itu kemudian di evakuasi ke darat. Warga kemudian melapor ke kepala desa setempat dan kemudian menghubungi call center BKSDA Sultra," kata Sakrianto melalui rilis BSKDA Sultra.

Ia menjelaskan, setelah mendapat laporan dari masyarakat tentang penangkapan buaya itu, pihaknya kemudian bergerak cepat untuk melakukan evakuasi ke lokasi pelepasliaran di kawasan Taman Nasional TNRAW.

Baca juga: BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Konawe Selatan ke penangkaran

Baca juga: BKSDA Sultra temukan puluhan batang kayu hasil "illegal logging"
Pihak BKSDA Sultra saat melepasliarkan buaya tangkapan warga Bombana ke kawasan manggrove Taman Nasional Rawa Aopa Watumehai, Kamis (29/10/2020). ANTARA/HO-BKSDA Sultra/am.

"Tim rescue BKSDA Sultra kemudian berkoordinasi dengan Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 guna untuk menindak lanjuti laporan warga tersebut dan kemudian menghubungi Kepala Desa Biru guna untuk merespon aduan dari call center," ujarnya.

Dijelaskannya, langkah selanjutnya yang dilakukan pihaknya adalah menghubungi Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai guna koordinasi dan meminta izin untuk pelepasliaran di wilayah Taman Nasional.

"Pihak taman nasional merespon dengan baik dan lokasi pelepasliaran tim rescue dilakukan di kawasan manggrove. Itu hasil berkoordinasi dengan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah 2 TNRAW dan diputus," katanya.

Baca juga: BKSDA Sultra bentuk Satgas penanganan konflik manusia dan satwa liar

Baca juga: Disergap buaya, ibu rumah tangga di Sulawesi Tenggara meninggal

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020