"Ini merupakan temuan kasus COVID-19 terbesar di sini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dr. Saeroni di Trenggalek.
Baca juga: Ponpes Gontor diisolasi setelah santrinya terkonfirmasi positif COVID
Pemeriksaan tes usap atau "Polymerase Chain Reaction" (PCR) test itu sendiri sebenarnya dilakukan terhadap 133 santri.
Hasilnya, total ada 72 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Namun mayoritas tidak menunjukkan gejala (OTG). Hanya sebagian kecil yang memiliki gejala batuk disertai demam.
Termasuk satu santri pertama yang sakit dan dinyatakan positif terpapar SARS-CoV-2, setelah yang bersangkutan dengan kesadaran sendiri memeriksakan diri ke unit layanan kesehatan terdekat.
Baca juga: 31 santri Temboro-Magetan reaktif sesuai hasil "rapid test"
"Dari satu santri inilah kemudian kami bersama jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 daerah memutuskan melakukan penelusuran atau tracing di Ponpes Anwarul Haromain," papar Saeroni.
Dalam penangan kasus itu, seluruh santri yang postif COVID-19 tanpa gejala dilakukan karantina di dalam pondok pesantren, terpisah dari santri yang sehat.
Sedangkan yang bergejala flu dikarantina di asrama COVID-19 Kota Trenggalek.
"Kendati jumlahnya banyak, kasus terbesar, namun penanganannya lebih mudah karena para santri berada di lingkungan khusus yang tertutup," ujarnya.
Baca juga: Gugus Tugas Garut evakuasi santri positif COVID-19 ke rumah sakit
Dengan penambahan 72 kasus baru dari klaster pondok pesantren itu, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Trenggalek saat ini mencapai ,410 orang.
Dan dari jumlah itu, 298 dinyatakan sembuh, 98 orang sedang menjalani karantina dan 14 orang meninggal dunia. (*)
Baca juga: Sedikitnya 37 santri di dua ponpes di Cianjur positif COVID-19
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020