Menanti kemegahan Stadion Mattoanging

30 November 2020 15:47 WIB
Menanti kemegahan Stadion Mattoanging
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah di atas ekskavator pertanda dimulainya pembongkaran Stadion Mattoanging di Makassar, Rabu (21/10/2020).ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel
Enam puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya 6 Juli 1957, Stadion Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan yang secara khusus dibangun dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) IV, telah resmi digunakan.

Untuk ukuran sebuah bangunan, tentunya bukan usia yang muda lagi dan merupakan hal yang normal jika pada akhirnya mengalami penurunan kualitas dan perlahan-lahan mulai rusak termakan zaman.

Melihat kondisi Stadion Mattoanging layaknya nenek tua yang renta di makan usia, stadion berkapasitas 15 ribu penonton itu kini menjadi sesuatu yang mendesak untuk segera dibenahi.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah yang melihat kenyataan itu, mengambil kebijakan yang membawa angin segar, yakni menjadikannya sebagai fokus utama dalam program prioritas bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Apalagi pada saat yang bersamaan, Pemprov dengan koordinasi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tengah gencar-gencarnya dalam mengamankan aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Aset yang dikelola pihak lain namun tidak memberikan kontribusi bagi daerah, kini diambil alih dan diamankan.

Berkat keseriusan Gubernur serta dukungan forkopimda bersama KPK, Stadion Mattoanging akhirnya resmi menjadi milik Pemprov

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan memenangkan sengketa kepemilikan Stadion Mattoanging. Pengadilan Negeri (PN) Makassar menolak gugatan perdata yang diajukan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).

Tim Kuasa Hukum Pemprov Sulsel Mauli Yadi Rauf menegaskan, putusan atas perkara ini ditetapkan oleh PN Makassar tertanggal 28 Oktober 2020.

Dengan adanya putusan tersebut, menjadi penegasan atas kepemilikan Pemprov Sulsel atas Stadion Mattoanging.

YOSS sebelumnya mendaftarkan gugatan atas sengketa stadion ini ke PN Makassar dengan nomor perkara: 22/Pdt.G/2020/PN Mks tertanggal 13 Januari 2020 lalu, dengan Ketua Dewan Pembina YOSS, Andi Ilhamsyah Mattalatta selaku penggugat, sementara Gubernur Sulsel sebagai tergugat, turut serta Kepala BPN Makassar.

Baca juga: Gubernur tegaskan Stadion Mattoanging aset Pemprov Sulsel

Andi Ilhamsyah Mattalatta akhirnya menyerahkan secara sah Stadion Mattoanging Makassar kepada Pemprov Sulsel, disaksikan langsung Wakil Ketua KPK RI, Nurul Ghufron, Ketua dan anggota DPRD Sulsel beserta KONI Sulsel di rumah jabatan Gubernur Sulsel.

Ilhamsyah berharap dengan diserahkan secara resmi dari YOSS ke Pemprov Sulsel, stadion ini bisa berubah dan bisa dinikmati dengan nyaman oleh masyarakat.

Dia juga ingin melihat sebuah kawasan olahraga yang akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulsel

"Saya sangat bersyukur hari ini sebagai Ketua Yayasan yang selama ini mengelola dan menjaga dengan baik. Mudah-mudahan ke depan kita bisa sama-sama melihat dan nikmati sarana yang lebih baik lagi," ujar Ilhamsyah Mattalatta.

Dirinya yakin pembangunan Stadion Mattoanging akan berhasil diwujudkan, apalagi pembangunan ini sudah ada anggaran dari Pemprov Sulsel dan yang paling penting renovasi dikawal langsung oleh Gubernur Sulsel.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan akhirnya mengusulkan pembongkaran bangunan Stadion Mattoanging segera dilelang ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel setelah perhitungan aset atau proses taksasi dinyatakan rampung sepenuhnya.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sulsel, Muhlis mengaku telah mendapat hasil taksasi dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanian (Perkimtan) yang telah diserahkan ke BKAD untuk selanjutnya dilelang. Namun, hasilnya masih bersifat rahasia.

Rehabilitasi Stadion Mattoanging membutuhkan anggaran mencapai Rp1 triliun untuk menuntaskannya sesuai standar internasional. Pemprov Sulsel tahun ini bahkan telah mengalokasikan anggaran Rp200 miliar untuk konstruksi awal.

Mulai pembangunan

Proses menjadikan Stadion Mattoanging sebagai stadion megah dimulai. Pembangunan ini diawali dengan pembongkaran bangunan lama yang dihadiri langsung Gubernur pada 21 Oktober 2020.

Stadion kebanggaan masyarakat Sulsel ini direhabilitasi menuju stadion berstandar FIFA, menjadi sport center, dan pelaksanaan berbagai event olahraga internasional.

"Hari ini kita Bismillah memulai pembangunan stadion olahraga Mattoanging Andi Mattalatta, mudah-mudahan ini langkah baik untuk kita semua. Hari ini juga akan dimulai pembongkaran stadion ini," kata Nurdin Abdullah.

Baca juga: Polisi disiagakan dalam pengosongan Stadion Andi Mattalatta

Ia berharap agar pembangunan bisa cepat selesai. Proses pembongkaran akan dikerjakan selama dua bulan. Setelah pembongkaran selesai, proses rehabilitasi akan terus berjalan dalam dua tahun anggaran.

Adapun nilai bongkarannya Rp1,31 miliar, naik sedikit dari harga penawaran Rp 1,2 miliar.

"Dua bulan rencana pembongkaran, Insyaallah bisa diselesaikan dan kita lanjutkan pembangunan fisik. Kita juga sudah siapkan untuk akomodir. Jadi satu kali tender sampai selesai," jelas Nurdin Abdullah.

Ia menargetkan, pembangunan secara keseluruhan bisa selesai di awal tahun 2022, dengan masa pengerjaan paling lama 18 bulan.

Sejauh ini, tidak ada masalah dalam hal anggaran. Stadion akan dibangun dengan anggaran sekitar Rp1 triliun, menjadi stadion yang megah dan berstandar internasional.

Untuk anggaran konstruksi akan dikucurkan pada tahun 2021. "Kita mulai dari stadion, saya kira juga akan bergeser sedikit, biar lebih luas jogging track-nya. Jadi, jogging track-nya ada dua, di atas dan di bawah, pokoknya modern," ujarnya.

Pelaksana lapangan pembongkaran Stadion Mattoanging, Dg Sikki menjelaskan pekerjaan dilakukan dengan melibatkan tiga alat berat dan 50 tenaga kerja dari beberapa kabupaten dan bekerja secara simultan.

Dg Sikki optimistis target pembongkaran selama dua bulan dari pemprov Sulsel dapat terpenuhi. Kemudian dilanjutkan ke tahap konstruksi dan pembangunan fisik.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Muhammad Rasyid mengatakan, pihaknya tetap menyisihkan sejumlah jejak sejarah dari bagian stadion. Ada kursi dan rangkaian fasilitas lain yang akan tersimpan di museum.


Dukungan dewan dan suporter

Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, mengaku akan mendukung penuh pembangunan proyek strategis Pemprov Sulsel, yakni Stadion Mattoanging, selama 18 bulan ke depan.

Meskipun disampaikan memang di awal 2020, pembahasan hal ini menjadi tanda tanya besar buat dewan dan sepertinya tidak percaya bahwa hal ini bisa tercapai.

"Tetapi dengan melihat usaha dari Bapak Gubernur Sulsel, Alhamdulillah dengan semangat beliau mengusahakan bagaimana anggaran yang ada, yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini kemudian hadir tanpa sangat membebankan APBD Sulsel," ujar Andi Ina.

Baca juga: DPRD Sulsel lakukan mediasi polemik kepemilikan Mattoangin

Proyek strategis ini berjalan sesuai dengan rencana bersama. Menurut dia, pembangunan fasilitas Stadion Mattoanging ini merupakan sebuah kebanggaan baru bagi masyarakat Sulsel dan Kota Makassar khususnya.

"Kami berharap proyek ini akan berjalan dengan baik. Insyaallah akan sesuai dengan waktu yang ditentukan, agar masyarakat Sulsel dan tentu suporter PSM Makassar merasakan Stadion Mattoanging yang tentu tidak kalah saing dengan yang ada di luar negeri," ujarnya.

Suporter PSM Makassar berharap janji Pemprov Sulawesi Selatan yang menargetkan menyelesaikan pembangunan Stadion Mattoanging dapat segera terwujud.

Panglima Laskar Ayam Jantan Daeng Uki memberi apreasiasi atas komitmen dan keseriusan Pemprov Sulsel mengerjakan proyek strategis ini.

Menurut dia, memang sudah saat saatnya PSM Makassar sebagai klub tertua memiliki stadion yang layak serta berstandar FIFA sehingga tidak perlu lagi menjadi tim musafir saat berlaga di ajang internasional.

Dorong ekonomi

Gubernur Sulawesi Selatan HM Abdullah, mengatakan pembangunan Stadion Mattoanging Makassar sampai selesai akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.

"Bayangkan kalau ada event nasional, kejuaraan Presiden, Liga, tambah lagi FIFA juga main di sini, hotel pada penuh. Kalau hotel penuh, restoran juga penuh, itulah efek yang kita akan rasakan nanti," ujar Nurdin Abdullah, mengapresiasi pembangunan Stadion Mattoanging Makassar, karena didukung penuh dari DPRD Sulsel.

Capaian ini bukan tanpa dasar yang kuat. Sebab koordinasi dan komunikasi yang baik dari DPRD dan Pemprov Sulsel menjadi kunci pembangunan proyek strategis Pemprov Sulsel ini.

"Orang sekarang pada belajar di DPRD Sulsel dari berbagai provinsi, dan selalu bayangkan bagaimana caranya DPRD mesra dengan gubernurnya, dengan eksekutifnya. Kuncinya adalah kita harus saling menyayangi," ujarnya.

Dengan demikian, seluruh stakeholder diharapkan dukungannya dalam proses pembangunan Stadion Mattoanging Makassar, sebab waktu pembangunan stadion ini sendiri ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan.

Selain itu, dengan berhasilnya pekerjaan Stadion Mattoanging Makassar, nantinya akan bertambah lagi satu fasilitas sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel, bahkan secara nasional.

Kadispora Sulsel Andi Arwin Azis, menambahkan, pembangunan Stadion Mattoanging Makassar ini merupakan program prioritas dan ini merupakan upaya dari Gubernur Sulsel untuk para seluruh pencinta sepak bola Sulsel.

"Ini adalah salah satu program prioritas dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Ini juga adalah upaya dari Bapak Gubernur Sulsel untuk seluruh pencinta sepak bola dan ini untuk mendukung prestasi dalam persepakbolaan di Sulawesi Selatan,"ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020