Dedy Permadi selaku juru bicara Kemkominfo mengatakan saat ini pemerintah telah menunjuk lima juru bicara untuk menjawab segala hal yang berkaitan dengan vaksin COVID-19.
"Seperti telah kami sampaikan dalam kesempatan selanjutnya, pertanyaan dan informasi lebih detail terkait dengan proses vaksinasi dapat ditanyakan kepada lima juru bicara yang telah ditunjuk pemerintah," kata Dedy Permadi dalam jumpa pers virtual, Selasa.
Kelima juru bicara tersebut adalah Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, yang merupakan juru bicara dari satuan tugas penanganan COVID-19. Wiku akan menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin COVID-19, dan korelasinya dengan pengendalian COVID-19.
Baca juga: Menkominfo perkenalkan lima juru bicara vaksin dan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Menkominfo pastikan informasi terkait vaksin akan disampaikan akurat
Selanjutnya ada juru bicara dari satuan tugas penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro, yang juga merupakan duta adaptasi kebiasaan baru satuan tugas penanganan COVID-19. Reisa akan menyampaikan informasi terkait perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan, termasuk imunisasi atau vaksinasi.
Ketiga adalah dr. Siti Nadia Tarmizi, juru bicara dari Kementerian Kesehatan, yang akan menyampaikan informasi terkait kebijakan, program vaksinasi, serta hubungan dan perizinan vaksin.
Keempat, juru bicara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dr. dra. Lucia Rizka Andolusia, yang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait perizinan, keamanan, khasiat, serta mutu vaksin.
Kelima adalah juru bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto, yang akan menerangkan sisi logistik dan pendistribusian vaksin yang merata ke seluruh Indonesia.
Dedi juga mengimbau agar segala aspek pemberitaan di media massa yang berkaitan dengan vaksin COVID-19 juga merujuk pada pernyataan dari kelima juru bicara yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Kominfo berharap masyarakat tidak lagi bingung terkait masalah vaksinasi COVID-19 melalui pengelolaan informasi secara terpusat ini.
"Kami berharap dengan pengelolaan informasi publik yang terpusat seperti ini, masyarakat tidak dibingungkan oleh informasi dan pernyataan yang simpang siur dari pihak-pihak yang tidak memiliki otoritas atau keahlian pada bidangnya," ujar Dedy Permadi.
Baca juga: Bio Farma: Vaksin COVID-19 Sinovac paling cepat masuk uji klinis III
Baca juga: Bio Farma: Tenaga kesehatan jadi prioritas vaksinasi Covid tahap awal
Baca juga: Bio Farma akan alokasikan 568 vaksin Covid untuk diuji bersama BPOM
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020