Moderna pada Selasa mengatakan telah menerima sebuah laporan dari Departemen Kesehatan Masyarakat California bahwa sejumlah orang di pusat vaksinasi di San Diego dirawat terkait adanya kemungkinan reaksi alergi usai vaksinasi salah satu lot vaksin COVID-19.
Departemen Kesehatan negara bagian akan membahas hal ini dengan berbagai otoritas AS, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC). Pihaknya juga tidak menemukan dasar ilmiah untuk terus menghentikan vaksinasi, demikian ahli epidemiologi setempat, Dr. Erica Pan, melalui pernyataan.
Moderna, saat dihubungi oleh Reuters, membenarkan bahwa pemberian vaksin COVID-19 di California dilanjutkan.
Moderna mengaku tidak mengetahui adanya kasus 'efek samping' yang sebanding dari pusat vaksinasi lainnya, yang mungkin telah menyuntikkan vaksin dari lot yang sama seperti di pusat vaksinasi di San Diego, atau dari lot lainnya.
"Temuan ini harus terus memberikan keyakinan bagi warga California bahwa vaksin tersebut aman dan efektif," pungkas Pan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Perawat California positif COVID-19 setelah disuntikkan vaksin Pfizer
Baca juga: Moderna sebut masa perlindungan vaksin kemungkinan 'sekitar dua tahun'
Baca juga: California hadapi penguncian paling ketat di AS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021