• Beranda
  • Berita
  • Menteri PPN: RI harus kerja keras dan kerja cerdas capai Visi 2045

Menteri PPN: RI harus kerja keras dan kerja cerdas capai Visi 2045

4 Mei 2021 11:31 WIB
Menteri PPN: RI harus kerja keras dan kerja cerdas capai Visi 2045
Dokumentasi - Presiden Joko WIdodo (kedua kanan) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Jakarta, Kamis (9/5/2019). Musrenbangnas 2019 tersebut untuk menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 serta menyiapkan strategi menuju negara peringkat kelima ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

Kontraksi Indonesia pada 2020 memberi risiko bagi ekonomi untuk kembali masuk ke dalam kategori lower middle income karena itu kita perlu bekerja keras dan kerja cerdas

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan Indonesia harus kerja keras dan kerja cerdas untuk mencapai Visi 2045 yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi sehingga masuk sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia.

Suharso menyatakan hal itu harus dilakukan karena pandemi COVID-19 menyebabkan status Indonesia yang tadinya telah mencapai upper middle income country pada 2019 kembali turun menjadi lower middle income country.

“Kontraksi Indonesia pada 2020 memberi risiko bagi ekonomi untuk kembali masuk ke dalam kategori lower middle income karena itu kita perlu bekerja keras dan kerja cerdas,” katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021 di Jakarta, Selasa.

Tak hanya itu, Suharso menuturkan sebelum ada pandemi juga telah disusun Visi 2045 yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dengan asumsi Indonesia mampu keluar dari status middle income country pada 2036.

Target itu akan mampu dicapai dengan pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 5,7 persen per tahun dan pertumbuhan PDRB perkapita sekitar 5 persen.

Di sisi lain, pandemi yang sejak tahun lalu berimplikasi pada kesehatan dan secara luas mengganggu kinerja pembangunan baik di daerah maupun di tingkat nasional menyebabkan pemerintah harus berusaha lebih keras.

Suharso mengatakan pemerintah juga harus segera melakukan penyesuaian dalam rencana pembangunan termasuk mendesain ulang strategi transformasi ekonomi Indonesia.

Ia menyebutkan Bappenas sendiri telah menyiapkan enam strategi dalam re-desain transformasi ekonomi Indonesia pasca COVID-19 dengan menggunakan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai instrumen utama.

“Keenam strategi ini merupakan game changer untuk menuju Indonesia maju sebelum tahun 2045,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini Bappenas juga sedang menyelesaikan rencana peta jalan transformasi ekonomi Indonesia yang diharapkan selesai dalam waktu dekat.

Suharso pun berharap tahun 2022 akan menjadi tahun pertama Indonesia terlepas dari tekanan pandemi dan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi yang membutuhkan pertumbuhan rata-rata 6 persen untuk menjadi negara maju.

“Pertumbuhan rata-rata 6 persen untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045 dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Baca juga: Bappenas perkirakan ekonomi RI terkontraksi 0,9 persen kuartal I
Baca juga: Airlangga yakini ekonomi triwulan II-2021 tumbuh 6,9 persen-7,8 persen
Baca juga: Menkeu: Reformasi struktural hasilkan pertumbuhan ekonomi berkualitas

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021