Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku menggelar Safari Ramadhan 1422 Hijriah di tiga lokasi, yakni Negeri Rumah Tiga, Laha, dan Negeri Batu Merah.Paket bantuan kebutuhan pokok pada Safari Ramadhan ini diberikan kepada warga yang patut menerima, yakni para janda dan lansia, serta mereka yang nasibnya kurang beruntung, termasuk pengurus masjid yang tidak memiliki penghasilan tetap
"Dalam Safari Ramadhan Pemkot Ambon membagikan 750 paket kebutuhan pokok bagi masyarakat di tiga lokasi itu," kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru, Rabu, di Ambon.
Dikatakannya bahwa paket kebutuhan pokok tersebut dibagikan kepada warga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari pemerintah di masa pandemi COVID-19.
"Paket bantuan kebutuhan pokok pada Safari Ramadhan ini diberikan kepada warga yang patut menerima, yakni para janda dan lansia, serta mereka yang nasibnya kurang beruntung, termasuk pengurus masjid yang tidak memiliki penghasilan tetap," katanya.
Pihaknya berharap paket yang dibagikan dapat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan di bulan suci Ramadhan maupun persiapan Idul Fitri (Lebaran).
"Jangan dilihat dari nilainya, tetapi dilihat sebagai bentuk perhatian dan tanda kasih dari pemerintah kepada masyarakat di bulan Ramadhan, dan persiapan memasuki hari Lebaran," katanya.
Ia menjelaskan, safari Ramadhan tahun 2021 ini dilaksanakan tanpa acara buka puasa bersama sebagaimana pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.
Upaya yang dilakukan itu, kata dia, merupakan upaya mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi menjadi kluster baru penyebaran COVID-19.
"Biasanya kegiatan ini dilaksanakan sore hari sekaligus dengan buka puasa bersama, tetapi kali ini kita hadir dengan sedikit berbeda, tetapi tujuannya sama, yaitu untuk berbagi kasih dengan masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Saat ini, katanya, Kota Ambon statusnya berada di zona kuning (risiko rendah) peta risiko penyebaran COVID-19 di Provinsi Maluku.
Selain itu, juga melaksanakan protokol kesehatan 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, warga juga harus membatasi mobilitas.
"Jangan melakukan perjalanan kalau tidak ada kepentingan, karena situasi kota Ambon saat ini begitu padat, sehingga kita tidak tahu siapa yang menjadi pembawa virus," demikian Anthony Gustaf Latuheru.
Baca juga: Semarak Kuliner Ramadhan di Ambon berikan berkah bagi semua umat
Baca juga: Sejumlah desa di Pulau Ambon beribadah puasa lebih awal
Baca juga: 2.000 takjil gratis ACT-MRI disalurkan untuk pekerja informal di Ambon
Baca juga: Polresta ambon bentuk unit patroli aman ramadhan
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021