Penerapan protokol kesehatan tampaknya sulit dilakukan, termasuk bagaimana orang mengantre
Pemerintah Kota Malang membatalkan pelaksanaan kegiatan pasar murah Ramadhan 1422 Hijriah yang rencananya akan digelar di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, karena berisiko untuk menimbulkan kerumunan dan berpotensi menyebarkan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto di Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa keputusan untuk membatalkan pelaksanaan pasar murah yang semula direncanakan pada 7-8 Mei 2021 tersebut, berdasarkan hasil verifikasi tim di lapangan.
"Setelah kita lihat peta di lapangan, maka dipastikan tidak bisa memungkinkan untuk mengikuti protokol kesehatan, dan akhirnya dilaporkan, kemudian diperintahkan untuk dibatalkan," katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan verifikasi lapangan tersebut dilakukan oleh tim dari Pemerintah Kota Malang, pada lokasi yang direncanakan. Verifikasi dan pemetaan tersebut, bertujuan untuk memastikan pola, dan aturan pergerakan warga saat berada di pasar murah.
Namun, kata dia, pergerakan masyarakat pada kegiatan pasar murah tersebut akan sulit diprediksi, terlebih bahan pangan yang dijual memiliki harga murah sehingga pelaksanaan protokol kesehatan pada kegiatan pasar murah tersebut dinilai cukup sulit.
"Penerapan protokol kesehatan tampaknya sulit dilakukan, termasuk bagaimana orang mengantre," kata Widianto.
Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 6.436 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 5.810 orang dilaporkan telah sembuh, 582 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Sebelumnya, ada rencana kegiatan pasar murah di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, pada 7-8 Mei 2021. Melalui surat yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Hadi Santoso, ada imbauan kepada masyarakat untuk partisipasi pada kegiatan tersebut.
Pelaksanaan pasar murah tersebut, bertujuan untuk menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga murah, sebelum datangnya Idul Fitri 1442 Hijriyah. Namun, pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan karena ada risiko penyebaran COVID-19
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang sebelumnya telah menyatakan bahwa di kota tersebut tidak ada gejolak harga bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan. Harga bahan kebutuhan pokok untuk wilayah Kota Malang, terpantau cukup stabil.
Khusus untuk pasokan beras, Perum Bulog Cabang Malang memastikan stok dan pasokan dalam kondisi aman. Saat ini, Perum Bolog Cabang Malang tersebut menguasai stok beras kurang lebih mencapai 15 ribu ton, yang diperkirakan mencukupi hingga akhir tahun 2021.
Baca juga: Pemkot Malang gelar pasar murah Ramadhan
Baca juga: Cegah COVID-19 jelang Lebaran, pusat keramaian di Malang diawasi
Baca juga: Pasar murah Ramadhan Kota malang diserbu warga
Baca juga: Warga Kota Malang serbu pasar murah Ramadhan
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021