Penjual kue di Pasar Senen kekurangan stok

11 Mei 2021 17:28 WIB
Penjual kue di Pasar Senen kekurangan stok
Situasi penjualan kue kering di salah satu toko di Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Sejumlah penjual kue kering di Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, kekurangan stok barang yang didapatkan dari pemasok, baik pabrik maupun agen.

Salah satu penjual kue kering Toko Naga Mas Snack, Hesti (43), mengaku omzet penjualan berkurang hingga 50 persen dibandingkan sebelum masa pandemi.

"Nastar aja saya pesan 5 ton dari Kalimantan, tapi yang diterima cuma bisa dapat 2-3 ton, kue kastengel juga begitu, cuma bisa dapat 1 ton, padahal mintanya 2 ton," kata Hesti saat ditemui Antara di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa.

Hesti mengaku selain adanya gangguan pasokan, pabrik kue langganannya di Duren Sawit juga sudah berhenti produksi sebelum mendekati Lebaran.

Hal itu karena sejumlah tenaga kerja atau buruh pabrik terpaksa pulang ke kampung halaman lebih awal sebelum larangan mudik berlaku.

"Harusnya masih ramai sampai dekat Lebaran, ini sudah mulai sepi karena kue nastar, kastengel dan putri salju udah habis. Jadi habisin stok yang ada saja di sini," kata dia.

Baca juga: Tinjau Pasar Mayestik, Anies borong ketupat hingga kue kering Lebaran
Baca juga: Dodol Betawi, biangnya kue Lebaran di Jakarta


Senada dengan itu, penjual kue kering lainnya, Felly (21), mengaku kue nastar dan kastengel di tokonya sudah ludes sejak dua hari lalu.

Pabrik kue langganannya di Cengkareng, Jakarta Barat, juga sudah tidak lagi melakukan produksi kue tambahan untuk kedua kue yang selalu laris manis menjelang Idul Fitri.

"Iya udah habis nastar dan kastengel. Mungkin baru datang lagi habis Lebaran, itu juga belum pasti," kata dia.

Namun demikian, kedua penjual kue mengakui pendapatan tahun ini meningkat jauh dibanding tahun lalu, karena Pasar Senen Jaya menerapkan batasan jam operasional hingga pukul 14.00 WIB.

"Tahun ini sudah tidak ada batasan jam, tapi ya percuma juga karena barangnya tidak ada," kata Hesti.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021