"Saya selaku wali rakyat dari Bali, meminta pemerintah pusat memperhatikan dan membantu pelaku IKM/UKM di Bali dalam permodalan, termasuk peralatan produksinya," kata Sumarjaya Linggih di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan sebelum terjadinya pandemi COVID-19, sektor andalan masyarakat Bali adalah pariwisata. Sehingga hasil-hasil produksi dari para IKM/UKM banyak terserap pada sektor tersebut. Selain itu juga produknya juga di ekspor ke sejumlah negara di dunia.
"Bali memang andalan dari sektor pariwisata. Tetapi dengan terjadinya pandemi ini, semua sektor yang bergerak di pariwisata mati suri. Aktivitas masyarakat pun terhenti dan mencoba juga ke sektor perkebunan dan pertanian untuk mengisi waktu-waktu luangnya," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin dukung daya saing IKM pangan Bali
Politisi Partai Golkar ini mengharapkan peran pemerintah dapat membantu di tengah kondisi terpuruk akibat pandemi COVID-19 dengan cara membantu permodalan maupun restrukturisasi mesin produksinya.
"Termasuk juga melakukan sosialisasi pemasaran melalui duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat di dunia. Saat ini 'berperang' dalam perekonomian dan teknologi. Saat inilah para duta besar dan diplomat kita membawa misi untuk memasarkan hasil-hasil produk UKM kepada negara di dunia," ucapnya.
Menurut Sumarjaya Linggih yang akrab dipanggil Demer, melalui langkah dan perjuangan dari para duta besar (dubes), maka produk UKM yang telah berstandar internasional ini bisa diperkenalkan di negara tersebut.
"Sehingga dengan pemasaran lewat pemerintah ke negara-negara tujuan, maka produk UKM akan kembali dapat bergeliat menembus pasar internasional. Selain itu para UKM juga sudah pasti akan menggarap pasar lokal dan nasional," ujarnya.
Baca juga: Menkop UKM: Bali jadi "Showroom" seluruh produk UMKM di Indonesia
Sementara itu, Kementerian Perindustrian terus mendukung industri kecil dan menengah (IKM) untuk meningkatkan kesiapan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas serta membangun branding, selain itu juga memberikan bimbingan untuk beradaptasi, memperkuat inovasi dan teknologi, serta mampu membaca tren dan kebutuhan pasar.
“Berbagai program dari Kemenperin dapat dimanfaatkan dalam rangka mendukung IKM untuk bertahan, bahkan semakin berkembang di situasi yang serba baru saat ini, mulai dari program peningkatan teknologi digital, pengetahuan pengolahan, sertifikasi keamanan pangan, hingga fasilitasi pemasaran digital, baik domestik maupun global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungan ke IKM pengolahan cokelat di Kabupaten Tabanan Bali, Senin (31/5).
Menperin Agus Gumiwang lebih lanjut mengatakan mengatakan pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung merupakan tantangan berat bagi Indonesia. Dunia usaha termasuk pelaku IKM pun tak lepas dari dampak perlambatan ekonomi.
"Namun, dinamika yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha untuk dapat menjawab kebutuhan pasar, baik nasional dan internasional," katanya.
Seorang pengusaha PT Bali Alus, Kadek Eka Citrawati mengaku di tengah pandemi, pihaknya tetap berusaha memproduksi kebutuhan masyarakat di bidang perawatan dan kecantikan tersebut.
"Kami terus berusaha memproduksi walau di tengah pandemi COVID-19. Namun tidak bisa sebanyak seperti sebelum adanya pandemi ini," ucapnya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021