• Beranda
  • Berita
  • Harga emas anjlok 13,7 dolar, investor khawatir Fed kurang ekspansif

Harga emas anjlok 13,7 dolar, investor khawatir Fed kurang ekspansif

15 Juni 2021 05:36 WIB
Harga emas anjlok 13,7 dolar, investor khawatir Fed kurang ekspansif
Ilustrasi - Emas batangan yang ditumpuk. ANTARA/Shutterstock/pri.

Kami melihat risiko pelemahan lebih lanjut dalam harga karena pembicaraan tapering (Fed) melemahkan minat pada logam kuning...

Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari kedua beruntun, karena beberapa investor khawatir Federal Reserve (Fed) AS dapat menguraikan jalan untuk mengurangi kebijakan moneter ekspansifnya dalam pertemuan dua hari minggu ini.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok 13,7 dolar AS atau 0,73 persen menjadi ditutup pada 1,865,90 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (11/6/2021), emas berjangka jatuh 16,8 dolar AS atau 0,89 persen menjadi 1.879,60 dolar AS.

Harga emas berjangka naik tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.896,40 dolar AS pada Kamis (10/6/2021)​​​​​​, setelah terdongkrak 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.895,50 dolar AS pada Rabu (9/6/2021), dan merosot 4,4 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.894,40 dolar AS pada Selasa (8/6/2021).

Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago, mengatakan mungkin ada beberapa likuidasi emas menjelang pertemuan kebijakan Fed, yang dimulai pada Selasa waktu setempat.

Baca juga: Emas tergelincir tertekan menguatnya dolar, inflasi tinggi sementara

"Ada kemungkinan bahwa Fed mungkin mengindikasikan bahwa mereka akan mulai melakukan tapering (pengurangan pembelian obligasi), yang akan membebani emas," kata Streible.

The Fed sudah dalam proses "menghapus" likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani emas, tambahnya, mengacu pada lonjakan kemunduran dalam volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu.

Pelaku pasar juga akan meneliti pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan tanggal kenaikan suku bunga pertama.

"Kami melihat risiko pelemahan lebih lanjut dalam harga karena pembicaraan tapering (Fed) melemahkan minat pada logam kuning pada saat arus tidak terlalu mendukung," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.

Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup melemah jelang rilis neraca perdagangan Mei

Spekulan mengurangi posisi beli bersih mereka di emas berjangka COMEX dalam pekan yang berakhir 8 Juni.

Tetapi Commerzbank memperkirakan kekhawatiran inflasi akan mendorong emas ke 2.000 dolar AS per ounce pada akhir tahun, menambahkan bahwa inflasi bisa tetap pada tingkat yang sangat tinggi hingga kuartal ketiga, mendorong The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi sekitar kuartal keempat.

Namun, "ini tidak berarti kenaikan suku bunga lebih awal," mendukung harga emas, kata bank dalam sebuah catatan.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 10,7 sen atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 28,039 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 14,2 dolar atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 1.165,30 dolar per ounce.

Baca juga: IHSG awal pekan ditutup merosot, pasar pantau COVID-19 dan RDG BI

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021