Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) sedang mendiskusikan secara intensif beberapa aspek mengenai sistem transaksi tol nontunai (nirsentuh) berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) bersama dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) dan Kementerian PUPR.Mudah-mudahan implementasi MLFF yang diinginkan oleh kita bersama di mana solusi teknologi ini adalah yang kita harapkan menjadi solusi untuk masyarakat pengguna tol terlayani dengan baik
"Terkait MLFF kita sedang berdiskusi dengan RITS maupun Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR sebagai regulator terkait beberapa aspek yang harus kita finalisasi bersama," ujar Sekretaris Jenderal ATI Kris Ade Sudiyono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat.
Menurut Kris, beberapa aspek mengenai MLFF yang dibahas antara asosiasi dengan RITS selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan BPJT Kementerian PUPR antara lain aspek desain teknis dan konfigurasi teknis. Kemudian aspek operasional mengenai implementasi di lapangan, termasuk standar kualitas layanan Service Level Agreement (SLA) yang harus dipenuhi.
Baca juga: Pengamat: Jabodetabek bisa jadi kawasan awal terapkan tol nirsentuh
Ketiga adalah aspek komersial yang menyangkut kemitraan berbagai pihak antara BUJT, RITS sebagai BUP maupun pihak regulator dalam hal ini BPJT Kementerian PUPR.
Hal ini, kata dia, karena selama ini legal arrangement yang kita miliki adalah antara BUJT dengan pemerintah, maka dari itu hal tersebut harus dirumuskan. Kemudian aspek legalnya.
"Mudah-mudahan implementasi MLFF yang diinginkan oleh kita bersama di mana solusi teknologi ini adalah yang kita harapkan menjadi solusi untuk masyarakat pengguna tol terlayani dengan baik," ujar Kris.
Baca juga: PUPR akan uji coba transaksi tol nirsentuh kuartal II atau III 2021
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021