• Beranda
  • Berita
  • Legislator sebut belum ada data pendidikan terbaru akibat pandemi

Legislator sebut belum ada data pendidikan terbaru akibat pandemi

13 Juli 2021 11:08 WIB
Legislator sebut belum ada data pendidikan terbaru akibat pandemi
Anggota Komisi X DPR bidang Pendidikan, Olahraga dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Fraksi Golkar Ferdiansyah. (FOTO ANTARA/HO-https://www.dpr.go.id)

Sampai saat ini, belum ada data-data yang terbarukan secara periodik untuk mengetahui secara pasti tentang kondisi pendidikan Indonesia seperti jumlah pendidik yang terpapar, berapa yang meninggal, masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembel

Anggota Komisi X DPR bidang Pendidikan, Olahraga dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Fraksi Golkar Ferdiansyah mengatakan hingga saat ini belum ada data pendidikan terbarukan untuk mengetahui kondisi pendidikan yang terdampak pandemi COVID-19.

“Sampai saat ini, belum ada data-data yang terbarukan secara periodik untuk mengetahui secara pasti tentang kondisi pendidikan Indonesia seperti jumlah pendidik yang terpapar, berapa yang meninggal, masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran dan lain sebagainya,” katanya di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan seharusnya saat kondisi darurat akibat pandemi COVID-19, harus ditangani dengan langkah yang berbeda dari kondisi biasa. Karena itu,  Mendikbudristek harus tampil sebagai pemimpin bidang pendidikan Indonesia yang memiliki arah jelas, kemana pendidikan Indonesia akan dibawa.

“Sampai detik ini belum ada pernyataan resmi dari Mendikbudristek tentang proses pembelajaran selama PPKM Darurat,” kata Ferdiasyah menegaskan.

Direktur Pendidikan Vox Point Indonesia Indra Charismiadji mengatakan dengan adanya PPKM Darurat di Jawa-Bali dan sebagian wilayah Indonesia maka menggugurkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang digadang-gadang oleh Kemendikbudristek sejak awal tahun.

“Ironisnya, Mendikbudristek berulang kali mengatakan dalam pernyataan resminya bahwa tanpa adanya pembelajaran tatap muka, semakin besar dampak negatif yang terjadi pada peserta didik seperti adanya 'learning loss', kesenjangan capaian pembelajaran, anak stres, dan lain sebagainya. Seharusnya kita bisa memanfaatkan PJJ ini untuk mendapatkan ‘learning gain’.” katanya.

Pihaknya mengusulkan agar Kemendikbudristek membentuk pusat komando pembelajaran selama pandemi yang betul-betul mengawasi kondisi pendidikan dari Sabang sampai Merauke.

"Pandemi tidak pandemi, maka siswa Indonesia harus dididik agar siap menghadapi tantangan hidup dan meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa," demikian  Indra Charismiadji.

Baca juga: Presiden: Manfaatkan pandemi untuk koreksi total pendidikan Indonesia

Baca juga: FSGI: Kebijakan pendidikan pada masa pandemi belum optimal

Baca juga: Kemendikbud apresiasi swasta sediakan modul pendidikan jarak jauh

Baca juga: Pandemi COVID-19 bikin bisnis pendidikan terpuruk

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021