• Beranda
  • Berita
  • Masih sepi, hanya 30-40 persen pelaku usaha di Malioboro jualan lagi

Masih sepi, hanya 30-40 persen pelaku usaha di Malioboro jualan lagi

31 Juli 2021 15:59 WIB
Masih sepi, hanya 30-40 persen pelaku usaha di Malioboro jualan lagi
Seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) menata dagangannya di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Senin (26/7/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.

Ada juga sedikit PKL kuliner dan lesehan di Malioboro yang juga kembali buka

 
Setelah sempat menghentikan sementara aktivitas selama sekitar tiga pekan sejak PPKM diberlakukan pada 3 Juli, sekitar 30 hingga 40 persen pelaku usaha kawasan wisata Malioboro Yogyakarta kembali menjalankan kegiatan mereka.

"Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan toko-toko di sepanjang Malioboro sudah kembali buka. Memang belum semuanya buka, baru sekitar 30 sampai 40 persen yang sudah kembali beraktivitas," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, PKL dan toko yang sudah kembali berjualan tersebut biasanya menjual souvenir dan produk pakaian atau aksesoris.

"Ada juga sedikit PKL kuliner dan lesehan di Malioboro yang juga kembali buka," katanya.

Meski sudah ada geliat kegiatan perekonomian, namun Ekwanto menyebut jumlah pengunjung ke kawasan tersebut masih terbilang cukup sepi dibanding kondisi normal.

"Sebagian besar adalah pengunjung lokal. Warga Yogyakarta saja, belum ada pengunjung dari luar daerah atau wisatawan," katanya.

Akses jalan menuju Malioboro yang kembali dibuka pekan lalu, lanjut Ekwanto, belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya aktivitas perekonomian di kawasan tersebut.

"Akses jalan memang sudah dibuka, tetapi terbatas. Hanya sepertiga dari lebar ruas jalan sehingga lalu lintas pun belum ramai. Mungkin hal ini juga menyebabkan belum seluruh PKL dan toko kembali buka," katanya.

Bagi pelaku usaha yang sudah kembali beraktivitas, Ekwanto meminta agar tetap memenuhi aturan PPKM salah satunya menutup usahanya maksimal pada pukul 20.00 WIB dan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

Sedangkan bagi PKL kuliner atau lesehan juga tetap diminta mematuhi aturan maksimal tiga pengunjung dan waktu makan 20 menit.

"Ada lesehan malam yang buka sejak sore karena ada aturan tutup pukul 20.00 WIB. Jumlah lesehan yang buka pun belum banyak," katanya.

Hingga saat ini, Ekwanto mengatakan pengawasan aturan PPKM dan protokol kesehatan masih bisa dilakukan dengan cukup baik oleh petugas keamanan Malioboro, Jogoboro, karena jumlah pengunjung belum terlalu banyak.

"Kondisinya masih cukup kondusif. Jika ada pengunjung yang berkelompok dan nongkrong atau berkerumun, akan kami ingatkan," katanya.

Baca juga: Tak lagi ditutup, Kawasan Malioboro mulai dibuka terbatas kemarin
 

Baca juga: Normalisasi divider dukung penataan jalan searah Malioboro bertahap
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021