Kedua film tersebut, yakni "Susi Susanti: Love All" dan "A Man Called Ahok" telah lolos dari penilaian dewan juri, demikian pernyataan Kedutaan Besar RI di Beijing, China, Kamis.
Kedua film yang bakal ditayangkan mulai 21 September itu telah memikat hati para dewan juri yang merupakan insan perfilman China, seperti Gong Li.
BIBF merupakan ajang pertemuan para pelaku bisnis film di China dengan para produser film, baik domestik maupun internasional.
Film yang dibeli hak distribusinya oleh pelaku bisnis perfilman akan ditayangkan secara komersial di China, baik daring maupun luring di gedung-gedung bioskop.
"Susi Susanti: Love All" merupakan film biopik yang mengisahkan perjalanan hidup atlet bulu tangkis putri kebanggaan Indonesia Susi Susanti.
Film "A Man Called Ahok" diangkat dari buku berjudul "Ahok: Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan" yang mengisahkan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama di Belitung Timur.
KBRI Beijing bersama dengan Nanyang Bridge Media akan memanfaatkan BIFF sebagai ajang promosi pariwisata Nusantara.
Beberapa tempat menarik di Indonesia untuk lokasi pengambilan gambar akan dipaparkan dalam kesempatan tersebut, demikian KBRI.
BIFF yang digelar sejak 2011 diselenggarakan oleh China Film Administration, China Media Group ,dan Pemerintah Kota Beijing.
Sejak pertama kali digelar, BIFF menjadi tempat berkumpulnya para eksekutif Hollywood, sutradara, produser, kepala studio, pembuat film, dan aktor dari seluruh dunia.
"Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan film Indonesia di ajang tersebut," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Baca juga: Bioskop China panen, sepekan film "box office" raup Rp2 triliun
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021